Info

Jangan Abaikan Lesi Mirip Cacar Air, Bisa Jadi Itu Tanda Lain Virus Corona

Virus corona Covid-19 bisa menyebabkan sejumlah gejala lain yang tidak umum, salah satunya permasalahan pada kulit.

Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi gatal-gatal, lesi, cacar air. (Shutterstock)
Ilustrasi gatal-gatal, lesi, cacar air. (Shutterstock)

Himedik.com - Ada beberapa masalah kulit yang berkaitan dengan gejala lain virus corona Covid-19. Gejala lain itulah yang membuat seseorang terlambat mendeteksi virus corona.

Dermatologis di Lombardy, Italia pun telah menganalisis 88 pasien virus corona Covid-19. Mereka menemukan bahwa 20 persen pasien virus corona memiliki gejala pada kulit.

Gejala virus corona Covid-19 pada kulit ini meliputi ruam merah, gatal-gatal, lesi mirip cacar air dan urtikaria.

"Pasien mungkin datang dengan keluhan lesi kulit pada kaki atau jari kaki, bisa juga ruam merah yang menyerupai infeksi kulit," kata Dr Riobert Glatter, seorang dokter darurat di Lenox Hill Hospital dikutip dari Express.

Banyak dari ruam kulit ini mungkin menunjukkan pembekuan permukaan kulit atau pendarahan di kulit maupun ekstremitas.

Sementara itu, urtikaria sebagai salah satu gejala virus corona Covid-19 juga menyebabkan gatal-gatal. Biasanya, urtikaria berupa benjolan atau plak merah (bengkak) pada kulit yang muncul tiba-tiba sebagai akibat reaksi tubuh terhadap alergi tertentu.

Ilustrasi gatal (shutterstock)
Ilustrasi gatal (shutterstock)

Masalah kulit ini bisa muncul di bagian tubuh mana saja, termasuk wajah, bibir, lidah, tenggorokan atau telinga. Ukurannya biasanya bervariasi, benjolan itu bisa bergabung untuk membentuk area yang lebih besar.

Dalam sebuah penelitian di Journal of European Academy of Dermatology and Venereology, utrtikaria pada infeksi virus corona Covid-19 sempat diselidiki lebih lanjut.

"Sebuah studi kasus disajikan seorang pria tua yang pertama kali mengalami gatal-gatal dengan diameter benjolan mulai 1,5 - 8,0 cm," jelas studi tersebut.

Pada 5 Maret 2020, pasien melaporkan gejala tambahan seperti kelelahan, suhu tinggi dan sakit tenggorokan.

Pemeriksaan dada CT scan pun telah dilakukan. Hasilnya, menunjukkan pneumonia di daerah bilateral dan subpleural dari ground-glass opacification, konsolidasi yang memengaruhi lobus bawah dan mengonfirmasi diagnosis virus corona Covid-19.

Ruam kulit ini bisa muncul di awal infeksi virus corona Covid-19. Bahkan ruam kulit ini mampu bertahan lama meskipun pasien tidak lagi bisa menularkan virus ke orang lain.

Ruam kulit ini muncul sebagai bangkitan mendadak pada kulit yang datang dan pergi cukup cepat selama berjam-jam dan biasanya sangat gatal.

Perlu dipahami pula bahwa ruam kulit bisa memengaruhi wajah seseorang, menyebabkan pembengkakan pada bibir dan kelopak mata. Kondisi ini juga bisa dimulai dengan rasa gatal pada telapak tangan atau telapak kaki yang biasanya diobati dengan antihistamin.

Berita Terkait

Berita Terkini