Info

Dikenal sebagai Makanan Sehat, 6 Kudapan Ini Ternyata "Sampah"

Klaim makanan sehat rupanya tidak begitu berlaku pada daftar di bawah ini.

Yasinta Rahmawati

Ilustrasi makan buah. (pixabay)
Ilustrasi makan buah. (pixabay)

4. Makanan organik olahan
"Organik" telah menjadi kata kunci umum yang terlalu sering digunakan dalam banyak kasus dan itu bukan hal yang baik. Salah satu alasannya adalah karena produsen yang baik telah menemukan cara untuk membuat produk makanan yang sama, kecuali mereka diganti dengan bahan-bahan yang kebetulan organik.

Bahan-bahan ini termasuk gula tebu mentah organik, yang persis identik dengan gula biasa, hanya glukosa dan fruktosa dengan sedikit atau tanpa nutrisi. Dalam banyak kasus, bahan dan padanan organiknya tidak bisa dibedakan. Jadi selalu periksa label untuk melihat apa isi produk.

Ilustrasi (shutterstock)
Ilustrasi makanan organik. (shutterstock)

5. Minyak sayur
Kita sering disarankan untuk mengonsumsi minyak nabati dan biji-bijian seperti kanola dan minyak biji anggur. Semua didasarkan pada kenyataan bahwa minyak ini telah terbukti menurunkan kadar kolesterol darah setidaknya dalam jangka pendek.

Namun perlu diingat bahwa kolesterol darah merupakan faktor risiko dan bukan penyakit itu sendiri.

Meskipun menurunkan kadar kolesterol, minyak ini telah ditunjukkan oleh beberapa uji coba terkontrol untuk berpotensi meningkatkan risiko penyakit jantung dan gangguan mental.

Ketika dimakan dalam jumlah sedang, lemak alami seperti mentega, minyak kelapa dan minyak zaitun adalah alternatif yang lebih baik untuk minyak nabati.

Makan sereal dan susu (Pixabay/ponce_photography)
Makan sereal dan susu (Pixabay/ponce_photography)

6. Sereal untuk sarapan
Jangan tertipu oleh cara beberapa sereal sarapan di pasaran. Banyak dari sereal memiliki beragam klaim kesehatan yang tercantum dalam label seperti "gandum utuh" atau "rendah lemak" yang mungkin menyesatkan.

Padahal jika disimak lebih teliti, produk sereal sebagian besar mengandung biji-bijian, gula dan bahan kimia buatan. Jadi, penting untuk selalu meninjau kemasan sereal.

Berita Terkait

Berita Terkini