Info

Menggunakan Darah, Ilmuwan Ciptakan Tes yang Bisa Deteksi Kanker Lebih Awal

Tes darah ini diyakini bisa mendeteksi kanker 4 tahun lebih awal, bahkan sebelum gejala terdeteksi.

Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah

Kantong darah - (Pixabay/sabinurce)
Kantong darah - (Pixabay/sabinurce)

Himedik.com - Para ilmuwan selama ini sedang berupaya menciptakan tes skrining kanker ultimat, tes yang dapat mendeteksi keganasan kanker lebih awal, sebelum sel-sel tumor menyebar dan ketika perawatan lebih efektif.

Sebuah metode baru yang terbit dalam Nature Communications pada Selasa (20/7/2020) membawa peneliti selangkah lebih dekat ke tujuan itu.

Menggunakan tes darah, peneliti internasional mampu mendiagnosis kanker jauh sebelum gejalanya muncul di hampir semua orang yang diuji mengembangkan kanker.

"Apa yang kami tunjukkan adalah hingga empat tahun sebelum orang-orang ini masuk ke rumah sakit, sudah ada tanda dalam darah yang menunjukkan mereka menderita kanker," kata Kun Zhang, bioengineer di University of California, San Diego.

"Ini belum pernah dilakukan sebelumnya," sambung Zhang, dilansir dari Scientific American.

Ilustrasi tes darah. (Shutterstock)
Ilustrasi tes darah. (Shutterstock)

Zhang dan rekan-rekannya mulai mengumpulkan sampel dari orang-orang sebelum memiliki tanda bahwa mereka menderita kanker.

Pada 2007, para peneliti mulai merekrut lebih dari 123.000 orang sehat di Taizhou, China, untuk menjalani pemeriksaan kesehatan tahunan.

Peneliti fokus mengembangkan tes untuk lima jenis kanker paling umum, yaitu kanker perut, kerongkongan, kolorektal, paru-paru dan hati.

Tes yang mereka kembangkan, disebut PanSeer, mendeteksi pola metilasi di mana suatu kelompok kimia ditambahkan ke DNA (atau menganalisis perubahan kimiawi pada DNA) untuk mengubah aktivitas genetik.

Penelitian sebelumnya menunjukkan metilasi abnormal dapat menandakan berbagai jenis kanker, termasuk kanker pankreas dan usus besar.

Ilustrasi tes darah. (Sumber: Shutterstock)
Ilustrasi tes darah. (Sumber: Shutterstock)

Tes PanSeer bekerja dengan cara memisahkan DNA dari sampel darah dan mengukur metilasi DNA di 500 bagian tubuh yang sebelumnya diketahui dapat memberi 'sinyal' adanya kanker.

Para peneliti menguji sampel darah dari 191 peserta yang akhirnya mengembangkan kanker, dipasangkan dengan orang sehat dalam jumlahsama.

Hasilnya, mereka mampu mendeteksi kanker hingga empat tahun sebelum gejala muncul dengan akurasi sekitar 90 persen dan tingkat positif palsu 5 persen.

Usha Menon, profesor kanker ginekologis di University College London, yang tidak berpartisipasi dalam penelitian, mengamati bahwa metode Zhang menyediakan uji dasar awal yang kuat.

"Jelas mereka memiliki demonstrasi awal yang kuat dari deteksi dini berbagai jenis kanker empat tahun sebelum diagnosis konvensional," komentar Menon.

Menurut Menon, kemungkinan besar utamanya tes seperti ini akan menargetkan populasi berisiko tinggi. Ini akan dibutuhkan perancangan studi kedua agar dapat digunakan secara klinis.

Berita Terkait

Berita Terkini