Info

Dinilai Kurang Akurat, Psikolog Sebut Tes Kepribadian MBTI Ada Manfaatnya

Apa tanggapan psikolog tentang tes kepribadian MBTI ini?

Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah

ilustrasi kepribadian orang - (Pixabay/ivanovgood)
ilustrasi kepribadian orang - (Pixabay/ivanovgood)

Himedik.com - Salah satu tes kepribadian populer di masyarakat adalah tes Myers-Briggs Type Indicator (MBTI). Tes kepribadian MBTI ini sudah banyak dicoba orang-orang, baik untuk mengetahui kepribadian dirinya maupun orang lain.

Menurut The Myers Briggs Company, perusahaan yang berbasis di California yang mengelola tes kepribadian MBTI, sekitar 1,5 juta orang mengikuti tes daring setiap tahunnya. Lebih dari 88% perusahaan Fortune, serta ratusan universitas menggunakannya dalam perekrutan dan pelatihan.

Dilansir dari Live Science, terlepas dari popularitas tes ini, tidak sedikit psikolog yang mengkritiknya. Salah seorang psikolog mengatakan tes kepribadian MBTI tidak ilmiah, tidak berarti atau palsu.

Tapi di sisi lain, beberapa psikolog lain menyukai tes ini.

"Banyak psikolog kepribadian menganggap MBTI sebagai ukuran yang valid dari beberapa karakteristik kepribadian penting, tetapi (tes ini) juga memiliki beberapa batasan penting," kata Michael Ashton, profesor psikologi di Brock University di Ontario.

Ilustrasi mengetik, bekerja menggunakan laptop. [Shutterstock]
Ilustrasi kepribadian INTP [Shutterstock]

Mengapa psikolog meragukan tes ini?

Masalah utama para psikolog dengan MBTI adalah ilmu di baliknya, atau kekurangannya. Psikolog modern menuntut agar tes kepribadian lulus kriteria tertentu agar dapat dipercaya.

"Dalam ilmu sosial, kami menggunakan empat standar, yaitu apakah kategorinya dapat diandalkan, valid, independen, dan komprehensif?" jelas Adam Grant, profesor psikologi Universitas Pennsylvania. Menambahkan untuk MBTI, buktinya mengatakan tidak.

Beberapa penelitian menunjukkan MBTI tidak dapat diandalkan karena orang yang sama dapat memperoleh hasil yang berbeda ketika mengulang tes.

Studi lain mempertanyakan validitasnya, yang merupakan tes untuk secara akurat menghubungkan tipe tertentu dengan hasil di dunia nyata. Misalnya, seberapa baik orang dengan tipe tertentu akan melakukan tugas yang diberikan.

Berita Terkait

Berita Terkini