Info

BPOM AS Sita Hand Sanitizer Berbahan Metanol, Bagaimana Cara Mendeteksinya?

Hand sanitizer yang aman adalah yang menggunakan bahan alkohol etanol, bukan metanol.

Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah

Ilustrasi wanita memakai hand sanitizer (Suara.com/Shutterstock)
Ilustrasi wanita memakai hand sanitizer (Suara.com/Shutterstock)

Himedik.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) menarik 77 produk hand sanitizer yang mengandung metanol berbahaya, bukan bahan etanol yang aman.

Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) mengidentifikasi 77 pembersih tangan yang mengandung kadar metanol berbahaya, alih-alih etanol yang aman digunakan.

Ini adalah zat alkohol berbahaya yang dapat menyebabkan mual, kerusakan saraf, dan kebutaan saat diserap melalui kulit dan kematian, jika tertekan.

Sementara para ahli dapat mencium perbedaan antara metabol dan etanol, sebagian besar masyarakat awam tidak dapat membedakannya. Selain itu, bahan 'metanol' tidak akan dicantumkan dalam botol.

Sayangnya, memang tidak ada cara pasti bagi konsumen untuk memeriksa pembersih tangan yang mengandung atau terkontaminasi metanol saat proses penyulingan.

"Saya tidak pernah berharap masyarakat umum tahu seperti apa bau metanol," kata Mike Blaum, kepala penyuling dari Blaum Bros Distilling Co. di Galena, Illinois.

Ilustrasi Anak Pakai Hand Sanitizer. (Shutterstock)
Ilustrasi Hand Sanitizer. (Shutterstock)

Racun lain yang dihilangkan selama penyulingan memiliki aroma yang berbeda, misalnya bau etil asetat seperti penghapus cat kuku.

"Bau metanol mirip dengan etanol tetapi dengan bau yang sedikit lebih sintetis atau 'kimia'," jelas Blaum, dilansir dari Live Science.

"Orang di luar bisnis penyulingan mungkin tidak dapat mengendus perbedaannya, dan terlebih lagi, produsen pembersih tangan mungkin akan menambahkan aroma untuk menutupi setiap bau tanda," sambung Blaum.

Selain itu, FDA memperingatkan konsumen untuk waspada terhadap produk yang dipasarkan dengan klaim yang menyesatkan, seperti memberikan perlindungan dalam beberapa jam terhadap Covid-19.

Berita Terkait

Berita Terkini