Info

Ilmuwan Inggris Membagi 6 Tipe Virus Corona, Apa Saja?

Berdasarkan pengelompokan gejala, berikut tipe virus corona yang dibagi pakar Inggris.

Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah

Ilustrasi masker dan virus corona. (Pixabay)
Ilustrasi masker dan virus corona. (Pixabay)

Himedik.com - Pakar kesehatan Inggris telah menentukan enam tipe virus corona berbeda yang dikategorikan berdasarkan pengelompokan gejala tertentu. Menurut pakar, hal ini dapat membantu dalam pengobatan penularan mematikan.

Penelitian yang dilakukan King's College London menganalisis data dari sekitar 1.600 pasien virus corona di Inggris dan Amerika Serikat, secara teratur mencatat gejala mereka dengan aplikasi pelacakan pada Maret dan April.

Temuan ini mengungkapkan enam pengelompokan gejala yang berbeda muncul pada hari kelima virus berkembang di tubuh.

Menurut peneliti, hal ini dapat membantu dokter mengobati pasien secara lebih baik dengan memungkinkan mereka memprediksi tingkat perawatan di rumah sakit yang mereka butuhkan.

"Studi kami menggambarkan pentingnya pemantauan gejala dari waktu ke waktu untuk membuat prediksi tentang risiko dan perawatan yang akurat," kata ketua peneliti Dr. Carole Sudre dari King's College London.

Pendekatan ini juga dilakukan untuk lebih memahami Covid-19 pada setiap pasien, sehingga pasien bisa mendapatkan perawatan terbaik.

Batuk merupakan gejala infeksi pneumonia misterius di China. (Shutterstock)
Ilustrasi batuk (Shutterstock)

Semua orang yang mencatat gejala mengalami kehilangan penciuman dan sakit kepala, kemudian mereka juga mengambangkan gejala lain yang bervariasi dari efek samping yang kurang diketahui, termasuk kebingungan, sakit perut, dan sesak napas.

Dilansir Fox News, enam kelompok yang dipecah berdasarkan urutan keparahannya, sebagai berikut:

  • Gejala seperti flu, tanpa demam: Sakit kepala, kehilangan bau, nyeri otot, batuk, sakit tenggorokan, sakit dada, tidak ada demam.
  • Gejala seperti flu, dengan demam: Sakit kepala, kehilangan bau, batuk, sakit tenggorokan, suara serak, demam, kehilangan nafsu makan.
  • Gejala gastrointestinal: Sakit kepala, kehilangan bau, kehilangan nafsu makan, diare, sakit tenggorokan, sakit dada, tidak ada batuk.
  • Tingkat satu parah, kelelahan: Sakit kepala, kehilangan bau, batuk, demam, suara serak, nyeri dada, kelelahan.
  • Tingkat dua yang parah, kebingungan: Sakit kepala, kehilangan bau, kehilangan nafsu makan, batuk, demam, suara serak, sakit tenggorokan, nyeri dada, kelelahan, kebingungan, nyeri otot.
  • Parah level tiga, perut dan pernapasan: Sakit kepala, kehilangan bau, kehilangan nafsu makan, batuk, demam, suara serak, sakit tenggorokan, nyeri dada, kelelahan, kebingungan, nyeri otot, sesak napas, diare, sakit perut.

 

Ilustrasi Anak Sakit Perut. (Shutterstock)
Ilustrasi Sakit Perut. (Shutterstock)

Tiga kelompok pertama umummya pada pasien muda dan sehat, sementara tiga gejala "lebih parah" lebih mungkin dialami pasien yang sudah tua atau mereka yang memiliki penyakit penyerta.

Sebagian besar pasien Covid-19 yang membutuhkan bantuan pernapasan datang ke rumah sakit sekitar hari ke-13 setelah gejala pertama mereka, kata para ilmuwan.

Kelompok pertama, yang merupakan bagian terbesar dari peserta, terdiri dari 462 pasien, sementara ada 315 pasien di kelompok kedua, 216 di kelompok ketiga, 280 di kelompok keempat, 213 di kelompok kelima dan 167 di kelompok keenam. Namun perlu digarisbawahi bahwa penelitian ini belum melalui peer-review.

Berita Terkait

Berita Terkini