Info

Pasien Covid-19 yang Sudah Sembuh Bisa Mengalami Masalah Pendengaran

Para pasien Covid-19 yang telah sembuh dilaporkan mengalami penurunan pendengaran serta kondisi mirip tinnitus.

Yasinta Rahmawati | Fita Nofiana

Ilustrasi gangguan pendengaran. (Pixabay)
Ilustrasi gangguan pendengaran. (Pixabay)

Himedik.com - Ahli menyebutkan bahwa pasien Covid-19 yang sudah sembuh bisa mengalami penurunan pendengaran hingga tinnitus. Hal ini dilaporkan oleh para ahli dari Universitas Manchester. 

Tinnitus sendiri merupakan kondisi di mana telinga mengalami sensasi berdenging yang bisa berlangsung dalam waktu yang lama atau dalam singkat.

Melansir dari The Sun, audiolog di Universitas Manchester menyatakan bahwa mereka yang pulih bisa terkena kesulitan pendengaran. Penelitian ini, didukung oleh NIHR Manchester Biomedical Research Center (BRC) yang mensurvei 121 orang dewasa yang dirawat di Rumah Sakit Wythenshawe.

Hasil penelitian telah diterbitkan dalam  International Journal of Audiology.

Dalam hal ini para pasien diwawancarai melalui telepon delapan minggu setelah dinyatakan pulih dan dipulangkan dari rumah sakit. Hasilnya, 13,2 persen (8 orang) pasien mengalami penuruanan kemampuan pendengaran atau memiliki pendengaran yang buruk daripada sebelum terinfeksi virus corona.

Tak hanya itu, sebanyak 8 orang pula mengalami tinnitus yang tidak disebabkan dari suara luar. 

"Kita sudah tahu bahwa virus seperti campak, gondong, dan meningitis dapat menyebabkan gangguan pendengaran dan virus corona juga dapat merusak saraf yang membawa informasi ke dan dari otak," kata Profesor Kevin Munro, Profesor Audiologi di Universitas Manchester dan NIHR Manchester.

Ilustrasi gangguan pendengaran. (Shutterstock)
Ilustrasi gangguan pendengaran. (Shutterstock)


"Mungkin saja, secara teori, Covid-19 dapat menyebabkan masalah di bagian sistem pendengaran termasuk telinga tengah atau koklea," tambahnya.

Para peneliti mengatakan bahwa hasil studi ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk melihat hubungan antara virus corona dan masalah pendengaran

"Lami percaya ada kebutuhan mendesak atas penelitian berkualitas tinggi dalam menyelidiki efek akut dan sementara Covid-19 pada pendengaran dan sistem audiovestibular," ujat Profesor Munro.

Berita Terkait

Berita Terkini