Info

WHO Sebut Dampak Pandemi Covid-19 Bisa Terasa Beberapa Dekade Mendatang

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa dampak pandemi virus corona bisa akan terasa sampai beberapa dekade ke depan.

Yasinta Rahmawati | Fita Nofiana

Ilustrasi virus corona Covid-19. (Shutterstock)
Ilustrasi virus corona Covid-19. (Shutterstock)

Himedik.com - Dampak pandemi Covid-19 disebut bisa terasa hingga beberapa dekade ke depan. Penyataan tersebut diungkapkan pihak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada komite darurat Jumat (31/7/2020).

Komite darurat WHO terdiri dari 18 anggota dan 12 penasihat itu telah bertemu empat kali selama masa krisis Covid-19.

"Sungguh menyedihkan untuk berpikir bahwa enam bulan lalu, ketika Anda merekomendasikan saya menyatakan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional (PHEIC), ada kurang dari 100 kasus dan tidak ada kematian di luar China," kata direktur jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus seperti yang dilansir dari Medical Xpress.

"Pandemi adalah krisis kesehatan sekali dalam seabad yang dampaknya akan terasa selama beberapa dekade mendatang," tambahnya.

Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus (WHO)
Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus (WHO)

WHO menyebutkan bahwa tidak ada negara atau wilayah yang akan kebal terhadap virus corona, bahkan di wilayah yang telah terdampak parah.

"Banyak pertanyaan ilmiah telah diselesaikan, banyak yang masih harus dijawab," kata Tedros.

"Hasil awal dari studi serologi memberikan gambaran yang konsisten sampai sekarang, yakni sebagian besar orang di dunia tetap rentan terhadap virus ini, bahkan di daerah yang telah mengalami wabah parah," tambahnya.

Dalam hal ini, WHO menyatakan bahwa  vaksin yang efektif mungkin merupakan satu-satunya solusi jangka panjang untuk memerangi Covid-19. Sejauh ini, solusi jangka pendek hanya lockdown dan pembatasan sosial yang membuat berbagai permasalahan di sektor ekonomi.

"Meskipun pengembangan vaksin terjadi dengan sangat cepat, kita harus belajar hidup dengan virus ini dan kita harus berjuang dengan alat yang kita miliki sekarang," kata Tedros.

Berita Terkait

Berita Terkini