Info

Perlu Tahu, Bahan Masker Ini Justru Dapat Menyebarkan Virus Corona Covid-19

Anda harus tahu betul masker apa yang boleh dan tidak boleh dipakai di tempat umum.

Yasinta Rahmawati

Ilustrasi masker N95 (Pixabay/rottonara)
Ilustrasi masker N95 (Pixabay/rottonara)

Himedik.com - Beberapa peneliti menemukan bahan masker tertentu justru lebih berbahaya dibandingkan dengan tidak memakai masker sama sekali.

Ditemukan bahwa masker tertentu mampu mengubah droplet atau percikan ludah besar yang berisiko menginfeksi menjadi percikan droplet kecil. Bahkan, lebih kecil daripada droplet yang bisa bertahan di udara.

Mengutip Daily Mail, Selasa (11/8/2020) peneliti dari Duke University mengatakan temuan tersebut memberikan bukti bahwa tidak semua masker dibuat sama. Jadi, Anda harus tahu betul masker apa yang boleh dan tidak boleh dipakai di tempat umum.

Penelitian yang dipublikasi di jurnal Science Advances ini dilakukan dengan cara mengamati efektivitas 14 jenis masker.

Dalam tes ini, tim peneliti menggunakan beberapa alat sederhana seperti sebuah kotak, sebuah laser, sebuah lensa, dan sebuah kamera ponsel.

Salah satu sisi kotak dilubangi, kemudian responden diminta berbicara sambil memakai masker di depan lubang tersebut. Kalimat yang diucapkan adalah, "Stay healthy, people!", yang diucapkan berulang kali.

Ilustrasi masker dengan ventilasi atau katup. (Pexels/Edmond Dantes)
Ilustrasi masker dengan ventilasi atau katup. (Pexels/Edmond Dantes)

Sebaran droplet diamati dengan bantuan sinar laser. Percikan yang lolos dari pori-pori masker akan menghamburkan sinar laser dan direkam dengan kamera ponsel. Jumlah percikan yang terekam kemudian dihitung dengan algoritma komputer.

Hasil studi menunjukkan bahwa masker N95 paling efektif menahan transmisi percikan dari hidung dan mulut saat bicara. Efektivitas masker N95 diberi skor 0 persen. Semakin mendekati 0 skornya, semakin baik pula efektivitas suatu masker.

Adapun skor untuk masker medis tiga lapis adalah 0-0,1 persen. Skor untuk masker katun-propilena, katun, dan N95 dengan katup pernapasan berkisar 0-0,2 persen. Dan skor untuk masker rajut ialah 0,1-0,6 persen.

Hasil menunjukkan masker N95 yang dirancang mencegah masuk dan keluarnga droplet adalah masker yang paling ampuh.

Masker bedah tiga lapis dan masker katun buatan sendiri di rumah juga ampuh mencegah keluarnya partikel.

Masker kain katun memberikan perlindungan yang baik, menghilangkan sebagian besar lontaran droplet dari nada bicara normal.

Tapi di antara semua itu, yang terburuk adalah bandana dan masker rajut, yang mungkin sekilas terlihat modis tapi hampir sama sekali tidak mencegah droplet yang masuk.

Lalu, ada satu jenis masker yang ternyata lebih buruk dibanding tidak memakai masker sama sekali, yaitu neck fleeces yang biasa digunakan pemotor untuk melindungi leher, mulut dan hidung sekaligus.

Masker ini juga kerap dipakai pelari, atau di Indonesia dikenal dengan buff.

Masker ini biasa digunakan pelari saat udara dingin, dan ternyata memakainya lebih berbahaya dibanding tidak memakai masker. Hal ini lantaran ia mampu mengubah tetesan droplet besar menjadi lebih kecil lalu terserap saluran napas.

(Suara.com/Dini Afrianti Efendi)

Berita Terkait

Berita Terkini