Info

Meski Penularan Covid-19 di Pesawat Relatif Kecil, Perlu Tetap Waspada

Penelitian mencatat bagaimana potensi kasus Covid-19 di pesawat.

Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah

Ilustrasi naik pesawat. (Pixabay/lukasbieri)
Ilustrasi naik pesawat. (Pixabay/lukasbieri)

Himedik.com - Peluang tertular virus corona di pesawat dengan adanya orang lain yang terinfeksi tampaknya relatif kecil, namun hal ini masih ada kemungkinan.

Laporan mereka yang terbit dalam JAMA Network Open berdasarkan hasil tes kesehatan lebih dari seratus penumpang dalam suatu penerbangan.

Mereka melaporkan status kesehatan 102 penumpang yang naik pesawat Boeing 737 di Tel Aviv, Israel, pada 9 Maret. Penerbangan lebih dari 4,5 jam tersebut menuju Frankfurt, Jerman, sebelum protokol Covid-19 yang ketat diberlakukan.

Beberapa hari sebelum penerbangan, tujuh anggota grup tur 24 orang tanpa sadar melakukan kontak dengan manajer hotel yang dinyatakan positif Covid-19. Kelompok tersebut baru tahu setelah mendarat dan dites.

Tujuh anggota kelompok itu positif terinfeksi virus corona dan disebut sebagai kasus indeks dalam penelitian tersebut. Mereka terbagi dalam empat bergejala, dua pra-gejala, dan satu asimtomatik (orang tanpa gejala).

Aman Naik Pesawat Terbang di Tengah Pandemi Covid-19. (Shutterstock)
Naik Pesawat saat Pandemi Covid-19. (Shutterstock)

Penyelidik studi menindaklanjuti dengan 71 dari 78 penumpang lainnya di pesawat dan menemukan ada dua penumpang, duduk dua baris belakang anggota tur, dinyatakan positif juga, kemungkinan karena tertular di dalam pesawat.

"Kami menemukan 2 kemungkinan penularan SARS-CoV-2 pada penerbangan ini, dengan 7 kasus indeks. Transmisi ini mungkin juga terjadi sebelum atau setelah penerbangan," peneliti Dr. Sandra Ciesek, dari Institute for Medical Virology di Goethe University di Frankfurt.

Menurutnya, dilansir Fox News, risiko penularan yang dimediasi oleh tetesan di pesawat tergantung pada kedekatan dengan kasus indeks dan pada faktor lain.

"Seperti pergerakan penumpang dan awak, fomites, dan kontak antar penumpang di gerbang keberangkatan,” jelasnya.

Tim peneliti juga mencatat bagaimana sistem aliran udara pesawat mungkin membatasi jumlah potensi kasus Covid-19.

Ilustrasi naik pesawat bersama keluarga. (Shutterstock)
Ilustrasi naik pesawat  (Shutterstock)

"Aliran udara di kabin dari langit-langit ke lantai dan dari depan ke belakang mungkin telah dikaitkan dengan penurunan laju transmisi. Bisa berspekulasi bahwa kasus mungkin akan turun lebih lanjut jika penumpang memakai masker," tulis mereka.

Meski begitu, Dr Aaron Glatt, kepala Penyakit Menular Gunung Sinai di New York, mengatakan penumpang pesawat dianjurkan untuk tetap menjaga jarak, baik di pesawat maupun bandara.

"Itu adalah tanggung jawab kita untuk memastikan bahwa tidak hanya kita yang aman, tetapi semua orang juga aman. Semakin banyak orang yang memakai masker dalam perjalanan pesawat, semakin baik semua orang," tandasnya.

Berita Terkait

Berita Terkini