Himedik.com - Beberapa kondisi kesehatan langka dapat membuat penderitanya tak mengenal rasa sakit. Sehingga seperti cerita fiksi, mereka terlihat mirip manusia super.
Tapi tak hanya kebal rasa sakit, dihimpun dari beberapa sumber, berikut adalah beberapa kelainan langka yang memberikan 'kekuatan' super pada para penderitanya, antara lain:
Baca Juga
Termasuk Pisang, 5 Makanan Ini Bisa Meningkatkan Energi
Meski Tunjukkan Harapan, Ahli Ragukan Efektivitas Terapi Plasma Darah
Si Hijau Menyehatkan, 5 Manfaat Makan Bayam Bagi Tubuh
4 Tanda Kekebalan Tubuh sedang Lemah, Salah Satunya Sering Sariawan
Waduh, 6 Tanda Pasangan Sudah Tidak Bergairah Berhubungan Seks
Meski Penularan Covid-19 di Pesawat Relatif Kecil, Perlu Tetap Waspada
Kondisi hyperthymesia juga sering kali disebut dengan highly superior autobiographical memory (HSAM). Melansir dari Medical News Today, sebuah studi 2017 menyatakan bahwa penderita hyperthymesia dapat dengan akurat dan mudah mengingat banyak detail tentang peristiwa yang telah terjadi dalam hidup mereka. Bahkan mereka akan mengingat tanggal hingga jam pasti kejadian yang telah lama terjadi.
Detail ini dapat mencakup informasi rumit tentang pengalaman sebelumnya. Menurut Jamaicah Hospital, di dunia baru tercatat sehitar 61 orang yang mengalami kelainan ini.
Orang dengan HSAM kemungkinan besar memproses ingatan jangka pendek dengan cara yang mirip dengan kebanyakan orang lain. Namun, orang-orang ini memiliki ingatan jangka panjang yang jauh lebih baik.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penyebab hyperthymesia mungkin bersifat biologis, genetik, atau psikologis. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang apa yang menyebabkan hyperthymesia.
2. Congenital Insensitivity to Pain with Anhidrosis (CIPA)
Orang dengan CIPA tidak akan merasakan sakit meskipun dipukul atau ditusuk sekalipun. Hal ini yang membuat mereka sering kali mengalami patah tulang hingga cidera parah tanpa diketahui.
Mereka bahkan bisa melukai bibir dengan tidak sengaja menggigitnya terlalu keras karena tidak merasakan nyeri.
Melansir dari laman resmi National Institute of Health Amerika (NIH), orang dengan CIPA tidak mampu merasakan nyeri, suhu, dan penurunan keringat.
Selain tak mampu merasakan nyeri, mereka juga cenderung memiliki kulit yang lebih tebal dan kasar di telapak tangan dan kuku. Setengah dari orang-orang yang mengalami CIPA memiliki gejala hiperaktik atau ketidakstabilan emosi.
Di seluruh dunia, penderita CIPA yang terdeteksi hanya mencapai 300 orang.
3. Myostatin-Related Muscle Hypertrophy
Melansir dari laman resmi NIH, Myostatin-Related Muscle Hypertrophy adalah kondisi kesehatan langka yang ditandai dengan berkurangnya lemak tubuh dan peningkatan ukuran otot dengan sendirinya. Individu dengan kondisi ini memiliki massa otot dua kali lipat dari jumlah biasa di tubuh mereka.
Mereka juga cenderung memiliki kekuatan otot yang meningkat. Kondisi ini tidak diketahui menyebabkan masalah medis dan individu yang terkena dampaknya normal secara intelektual.
Anak-anak yang mengembangkan kondisi ini bisa memiliki kekuatan yang jauh lebih besar dari anak-anak seumurannya. Mereka bahkan mengembangkan otot layaknya orang yang teratur nge-gym.