Info

Bukan Hanya Refleks, Ini Efek Menyilangkan Kaki saat Tahan Kencing!

Banyak orang selalu menyilangkan kaki saat menahan kencing, yang tanpa disadari memberikan efek tertentu pada tubuh.

Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi orang menahan buang air kecil, kencing (Suara.com/Shutterstock)
Ilustrasi orang menahan buang air kecil, kencing (Suara.com/Shutterstock)

Himedik.com - Kebanyakan orang pasti lebih sering menggerakkan kaki atau menyilangkan kaki ketika menahan buang air kecil. Bahkan gerakan kakinya akan semakin tidak beraturan ketika sudah tak tahan lagi menahan kencing.

Kondisi ini biasanya terjadi pada kebanyakan anak-anak yang suka menahan buang air kecil. Tapi, tak sedikit pula orang dewasa melakukannya pada situasi tertentu.

Sayangnya, tidak ada bukti ilmiah yang bisa menjelaskan kondisi tersebut. Menurut Howard Goldman, MD, seorang ahli urologi di Klinik Cleveland, mengatakan kaki seseorang yang bergoyang-goyang ketika menahan kencing mungkin ada hubungannya dengan otot panggul.

"Saat kaki Anda bergerak dan bergoyang, kondisi itu mungkin disebabkan oleh kontraksi pada dasar panggul," jelas Horward dikutip dari Health.

Karena, otot dasar panggul Anda sangat penting untuk mengontrol kandung kemih. Pada dasarnya, kandung kemih adalah reservoir yang menampung urine selama berjam-jam.

Ilustrasi buang air kecil (shutterstock)
Ilustrasi buang air kecil (shutterstock)

Ketika sudah penuh, maka urine perlahan akan menetes keluar. Kandung kemih juga mulai mengirim pesan ke otak untuk waktunya pergi ke toilet.

Selama waktu itulah, otot sfingter di dasar panggul yang mengelilingi uretra menjaga kandung kemih Anda tidak bocor. Saat tiba waktunya untuk buang air kecil, otot sfingter di dasar panggul ini akan terbuka supaya urine mudah keluar.

Jadi, ketika kaki Anda bergoyang ketika menahan kencing, konsisi ini menyebabkan otot-otot sfingter berkontraksi lebih dari yang biasanya. Sehingga membuat urine bisa tertahan dan buang air kecil tidak terlalu mendesak.

Menggerakkan atau menggoyangkan kaki ketika menahan kencing juga termasuk metode pengalih perhatian. Sampai akhirnya, pikiran dan kandung kemih tak sanggup lagi menahan buang air kecil.

Menurut Horward, wajar saja semua orang melakukan gerakan kaki ini ketika stres dan harus buang air kecil tetapi jauh dari toilet.

"Gerakan ini membuat otot sedikit menegang yang membantu menenangkan kandung kemih agar urine tidak bocor," jelasnya.

Horward mengatakan biasanya anak kecil yang sedang menahan buang air kecil akan meremas kaki, menyilangkan kakinya atau meremas selangkangannya untuk menahan urine tidak bocor.

Gerakan ini mungkin akan berbeda dengan orang dewasa yang sedang berusaha menahan air kencing di depan umum.

Horward mengatakan penis dan klitoris wanita memiliki banyak ujung saraf. Bila saraf itu distimulasi, maka sensor pada kandung kemih akan terhambat.

Studi tahun 2016 di jurnal Frontiers in Neuroscience pun mencari tahu tentang stimulasi saraf genital dorsal, yang bisa merangsang saraf di waktu yang tepat untuk menenangkan kandung kemih orang dengan inkontinensia urine.

Berita Terkait

Berita Terkini