Himedik.com - Sebuah studi menunjukkan bahwa suplementasi vitamin D tertentu disebut bisa menurunkan risiko diabetes tipe 2. Hal ini yang membuat para peneliti menyarankan peningkatan suplementasi vitamin D untuk orang yang berisiko terkena diabetes tipe 2.
Melansir dari Medical Xpress, peneliti menguji konsentrasi serum 25-hidroksivitamin D (25OHD) dan risiko diabates tipe 2. Penelitian ini telah diterbitkan di Diabetes Care pada Rabu (26/8/2020).
Baca Juga
Ingin Tahu Tubuh Terinfeksi Virus Corona atau Tidak? Cek Warna Dahak!
Pria Jangan Pelihara Perut Buncit, Bisa Berisiko Derita Kanker Prostat!
Ahli Menyebut Virus Corona Covid-19 Lebih Berkembang Luas di Musim Gugur
7 Fakta Menarik Soal Vagina yang Perlu Wanita Tahu
Selain Demam dan Batuk, Nyeri Perut Bisa Jadi Gejala Covid-19
Pakar Sebut Wabah Zoonosis seperti Corona akan Tetap Ada di Masa Depan
Mengying Wang, dari Universitas Peking di Beijing dan rekannya menyelidiki hubungan prospektif antara 25OHD dan risiko diabetes tipe 2. Mereka juga melihat apakah ada hubungan antara diabetes tipe 2 dan perilaku tidur.
Analisis ini dilakukan pada 350.211 orang bebas diabetes. Rata-rata pengujian dilakukan sekitar 8,1 tahun.
Selama masa penelitian, setidaknya ada 6.940 kasus diabetes tipe 2. Para peneliti menemukan bahwa serum 25OHD secara signifikan dikaitkan dengan penurunan risiko diabetes tipe 2.
Sementara itu, hubungan 25OHD dengan penurunan risiko diabetes tipe 2 semakin signifikan pada orang-orang yang sering mengantuk di siang hari.
“Temuan kami, mungkin memiliki implikasi untuk pengembangan strategi pencegahan diebetes tipe 2 dengan menargetkan peningkatan suplementasi vitamin D di antara orang dengan gangguan tidur, terutama kantuk di siang hari,” tulis para penulis.
Melansir dari Healthline, penelitian sebelumnya yang diterbitkan dalam European Journal of Endocrinology menyatakan bahwa suplementasi vitamin D3 yang konsisten dapat meningkatkan sensitivitas insulin pada orang berisiko atau pasien yang baru didiagnosis dengan diabetes tipe 2.
“Pada individu dengan risiko tinggi diabetes atau dengan diabetes tipe 2 yang baru didiagnosis, suplementasi vitamin D selama 6 bulan secara signifikan meningkatkan sensitivitas insulin perifer," catat para peneliti.
"Ini menunjukkan bahwa hal itu (pemberian suplementasi vitamin D) dapat memperlambat kerusakan metabolisme,” jelas laporan terbaru.