Info

Batu Ginjal Banyak Terjadi, Ketahui Kapan Harus Dapat Intervensi Medis!

Batu ginjal juga terbagi menjadi beberapa jenis.

Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah

Ilustrasi batu ginjal (Shutterstock)
Ilustrasi batu ginjal (Shutterstock)

Himedik.com - Batu ginjal terbentuk ketika seseorang dehidrasi, kurang kalsium, hingga terlalu banyak kadar natrium di dalam tubuh.

Penyakit batu ginjal atau nefrolitiasis merupakan pembentukan materi keras menyerupai batu yang berasal dari mineral dan garam di dalam ginjal.

Berdasarkan Alodokter, batu ginjal dapat terjadi di sepanjang saluran urine, dari ginjal, ureter, kandung kemih, hingga uretra.

Ada empat jenis batu ginjal:

  • Batu kalsium: Ini adalah batu kalsium oksalat atau batu kalsium fosfat, jenis batu kalsium paling umum.
  • Batu struvite: Batu ini terbentuk karena infeksi saluran kemih
  • Batu asam urat: Jenis batu ini terbentuk ketika urine terlalu asam
  • Batu sistin: Bentuk ini umumnya terjadi pada orang dengan kelainan keturunan tertentu yang menyebabkan mereka mengeluarkan terlalu banyak sistein dan asam amino di ginjal

 

Ilustrasi batu ginjal (Shutterstock)

Batu ginjal biasanya membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk terbentuk. Biasanya gejala tidak terlihat sampai batu bergerak melalui saluran kemih, yang bisa sangat menyakitkan.

Kondisi medis seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan obesitas, dapat meningkatkan risiko batu ginjal.

Sangat penting bagi orang dengan atau berisiko penyakit ginjal untuk mencegah batu ginjal, karena penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan ginjal lebih lanjut dengan menyebabkan penyumbatan dan infeksi.

Meski sangat menyakitkan untuk mengeluarkan batu ginjal, seringkali intervensi medis tidak diperlukan. Jika rasa sakitnya terlalu parah, penderita bisa meminta obat pereda nyeri kepada dokter.

Dokter mungkin juga meresepkan obat seperti tamsulosin atau nifedipine untuk mengendurkan ureter sehingga penderita lebih mudah mengeluarkan batu, tulis Insider.

Jika penderita tidak bisa buang air kecil, ada darah di urin, atau mengalami mual, muntah, demam, hingga kedinginan, penderita harus segera menghubungi dokter.

Berita Terkait

Berita Terkini