Info

China Temukan Virus Corona pada Seafood Indonesia, Bisakah Menular?

China stop impor seafood dalam kemasan beku dari Indonesia setelah menemukan jejak virus corona Covid-19.

Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi ikan, seafood, makanan kemasan, frozen food. (Pixabay/ID 41330)
Ilustrasi ikan, seafood, makanan kemasan, frozen food. (Pixabay/ID 41330)

Himedik.com - Pemerintah China menghentikan sementara impor produk seafood atau makanan laut  dari Indonesia, setelah menemukan jejak virus corona Covid-19 pada kemasan makanan tersebut.

Kantor bea cukai China menyatakan bahwa otoritas pemerintah telah menemukan partikel virus corona pada kemasan hairtail beku. Karena itu, untuk sementara China menghentikan pembelian produk seafood dari PT Putri Indah selama sepekan ke depan.

Sebenarnya, kekhawatiran tentang risiko penularan virus corona Covid-19 melalui kemasan sudah ada sejak beberapa bulan lalu.

Selain kemasan makanan beku, banyak orang mengkhawatirkan risiko penularan virus corona melalui kemasan makanan lain di supermarket ketika berbelanja.

Tapi, apakah benar kemasan makanan berisiko menularkan virus corona?

Ilustrasi seafood (shutterstock)
Ilustrasi seafood (shutterstock)

Secara teori, seperti dilansir dari BBC, virus corona Covid-19 bisa menular dari bahan kemasan. Studi berbasis laboratorium telah menunjukkan bahwa virus bisa bertahan selama berjam-jam pada bahan kemasan, seperti karton dan plastik.

Apalagi, virus lebih stabil pada suhu yang lebih rendah. Namun, beberapa ilmuwan masih mempertanyakan hasil temuannya bisa direplikasi di luar laboratorium atau tidak.

Dr Julian Tang, profesor ilmu pernapasan di University of Leicester, mengatakan bahwa di dunia luar, kondisi lingkungan berubah cepat. Artinya, virus corona Covid-19 tidak akan bertahan lama.

Emanuel Goldman, profesor mikrobiologi di Rutgers University juga menunjukkan bahwa studi laboratorium menggunakan sampel hingga 10 juta partikel virus corona.

Ternyata, tetesan aerosol ke permukaan ketika bersin atau batuk bisa membawa sekitar 100 partikel virus corona Covid-19.

Menurut Emanuel, kemungkinan penularan virus corona melalui permukaan benda mati sangat kecil, termasuk permukaan.

Hanya saja, ada pengecualian ketika seseorang bersin atau batuk dan mengontaminasi permukaan, lalu orang lain menyentuh permukaan itu dalam kurun waktu 2 jam. Jika begitu, penularan virus corona Covid-19 melalui permukaan yang terkontaminasi mungkin saja terjadi.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS mengatakan ada kemungkinan seseorang bisa tertular virus corona Covid-19 dengan menyentuh permukaan atau benda yang terkontaminasi. Meski begitu, itu bukanlah cara utama penyebaran virus corona Covid-19.

Risiko penularan umumnya didasarkan pada asumsi bahwa pekerja di pabrik pengemasan makanan mungkin menyentuh permukaan yang terkontaminasi. Lalu, mereka menyentuh mata, hidung dan mulut tanpa mencuci tangan dahulu.

Oleh karena itu, para ilmuwan tidak menganggap ini sebagai jalur utama pada sebagian besar kasus penularan virus corona Covid-19.

Berita Terkait

Berita Terkini