Himedik.com - Kanker endometrium adalah kanker paling umum yang menyerang saluran reproduksi perempuan. Kanker ini bisa dipicu berbagai faktor, mulai dari obesitas, terapi hormonal, hingga masalah menopause.
Melansir dari Medical Xpress, kanker endometrium adalah kanker yang mulai muncul pada rahim, terutama di dalam lapisan sel yang membentuk lapisan rahim.
Baca Juga
Studi: Aktif Bicara Dua Bahasa Bisa Tunda Penurunan Kognitif
Meski di Kelas Bisnis, Naik Pesawat saat Pandemi Covid-19 Tetap Berisiko
Jangan Abaikan Kulit Halus dan Mengkilat di Tubuh, Bisa Jadi Tanda Diabetes
Anak Sakit Pilek Tak Perlu Tes Covid-19, Ini Alasan Profesor Inggris!
Pengembangan Terapi Covid-19 Lebih Rumit dari Pembuatan Vaksinnya
Bikin Ketagihan, Memencet Komedo di Hidung Justru Bahaya, lho!
"Mayoritas kanker endometrium akan berkembang dan tumbuh sebagai respons terhadap estrogen. Obesitas meningkatkan kadar estrogen, sementara semakin tinggi estrogen, maka semakin besar risiko perempuan mengalami kanker ini," kata Dr. Jamie Bakkum-Gamez, ahli onkologi ginekologi Mayo Clinic.
Faktor risiko lainnya adalah terapi hormon. "Perempuan yang menggunakan terapi penggantian hormon khusus estrogen berisiko lebih tinggi terkena kanker endometrium," kata Dr. Bakkum-Gamez. Ia mencatat rata-rata usia wanita yang didiagnosis dengan kanker endometrium adalah 60 tahun.
"Kondisi medis lain yang mengubah keseimbangan estrogen dan progesteron dalam tubuh juga dapat meningkatkan kemungkinan perempuan terkena kanker endometrium karena fluktuasi keseimbangan hormon dapat menyebabkan perubahan pada endometrium," kata Dr. Bakkum-Gamez.
Perempuan yang didiagnosis dengan sindrom ovarium polikistik dan diabetes, serta mereka yang memiliki tekanan darah tinggi atau kolesterol tinggi juga berisiko terkena kanker endometrium. Selain itu, perempuan yang mengalami menopause pada usia lebih tua juga memiliki risiko tinggi.
Gejala kanker endometrium yang paling umum adalah perdarahan vagina yang tidak normal. Menurut Dokter Bakkum-Gamez, jika perempuan mengalami perdarahan vagina yang tidak normal, seperti pendarahan setelah menopause, pendarahan antar periode menstruasi atau keluarnya darah yang tidak biasa, maka segeralah hubungi dokter.
"Saran saya (untuk mencegah kanker endometrium) cobalah untuk menjaga gaya hidup sehat, termasuk pola makan dan olahraga. Kita tahu bahwa makan dengan baik, olahraga dan menjaga berat badan yang sehat dapat mengurangi resiko semua jenis kanker," kata Dr. Bakkum-Gamez.