Info

Bisa Tingkatkan Risiko Demensia, Kurangi Posisi Tidur Tengkurap

Posisi tidur tengkurap disebut bisa meningkatkan risiko demensia, mengapa?

Yasinta Rahmawati | Fita Nofiana

Ilustrasi tidur terngkurap - (Pixabay/StockSnap)
Ilustrasi tidur terngkurap - (Pixabay/StockSnap)

Himedik.com - Penurunan kemampuan kognitif  akibat faktor usia seperti demensia bisa terjadi pada siapa saja. Demensia sendiri muncul dalam berbagai jenis, namun yang paling umum terjadi adalah penyakit Alzheimer.

Melansir dari Express, kondisi ini bisa meningkat risikonya jika Anda tidur dengan posisi tidur tengkurap.

"Tidur tengkurap dapat meningkatkan peluang Anda terkena penyakit Alzheimer di kemudian hari," kata pakar postur tubuh Dr Steven Weiniger seperti yang dikutip dari Express.

Saat tidur, tubuh berusaha membuang kelebihan racun dan bahan kimia yang tidak bermanfaat bagi tubuh. sementara jika Anda tidur tengkurap atau duduk, tubuh berjuang terlalu berat untuk membuang racun sehingga menumpuk.

Racun dalam tubuh yang menumpuk inilah yang dapat berkontribusi meningkatkan risiko demensia

"Gravitasi adalah faktor besar dalam sistem mekanis yang melancarkan pipa dan katup dalam tubuh untuk mengalirkan cairan tubuh, jadi tidak mengherankan jika tidur sambil duduk atau tengkurap membuat racun tubuh tidak dibersihkan secara efisien," kata Weiniger.

Ilustrasi tidur miring (Pexels)
Ilustrasi tidur miring (Pexels)

"Tidur terlentang agak lebih baik. Namun, posisi tidur terbaik yang memungkinkan glimatik mengalirkan cairan dan penumpukan racun, para peneliti merekomendasikan untuk tidur dengan posisi miring," imbuhnya. 

Secara umum kualitas, kuantitas, dan posisi tidur dapat memainkan peran yang sangat besar dalam mengurangi risiko berbagai penyakit. "Itu alasan kuat untuk memprioritaskan tidur malam yang nyenyak sebagai aspek penting dalam menjaga kesehatan," kata Weiniger.

"Tidur malam yang berkualitas secara khusus juga penting untuk melindungi dari demensia," tambahnya.

Saat Anda tidur tidak nyenyak dan sering kali terbangun di malam hari, maka Anda tidak memberikan cukup waktu bagi otak untuk membersihkan diri. Otak perlu istirahat untuk jangka waktu tertentu untuk membuang sampah atau racun harian yang terkumpul.

Berita Terkait

Berita Terkini