Info

Ingin Umur Lebih Panjang? Ubah Gaya Hidup Menjadi Lebih Sehat!

Sebuah studi membuktikan gaya hidup sehat dapat meningkatkan jangka panjang kehidupan.

Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah

Ilustrasi olahraga (Pixabay/Free-Photos)
Ilustrasi olahraga (Pixabay/Free-Photos)

Himedik.com - Gaya hidup sehat seperti olahraga, pola makan yang sehat, dan tidak merokok atau minum alkohol dapat membantu Anda hidup lebih lama meski memiliki penyakit kronis, menurut sebuah penelitian terbaru. 

Sementara gaya hidup sehat telah lama dikaitkan dengan masa hidup yang lebih panjang, hanya ada sedikit penelitian tentang bagaimana faktor gaya hidup memengaruhi orang dengan multimorbiditas, atau hidup dengan dua atau lebih penyakit penyerta seperti hipertensi, asma, kanker, depresi, diabetes, dan lainnya.

Untuk mengetahuinya, tim peneliti Inggris melacak 93.736 orang dewasa paruh baya yang memiliki atau lebih dari 36 kondisi kronis selama sembilan tahun.

Tim menilai empat faktor gaya hidup dari para peserta, yaitu aktivitas fisik saat waktu luang, merokok, pola makan, dan konsumsi alkohol.

Hasilnya, dilansir dari CNN, gaya hidup yang lebih sehat dikaitkan dengan peningkatan hidup 6,3 tahun lebih lama pada pria, dan 7,6 tahun untuk perempuan, terlepas dari adanya beberapa kondisi kronis.

Ilustrasi Lansia (Shutterstock)
Ilustrasi Lansia (Shutterstock)

Kondisi yang paling umum pada pria adalah hipertensi, asma, kanker, diabetes dan angina, sedangkan untuk wanita adalah hipertensi, asma, kanker, depresi dan migrain.

Tidak merokok memberi manfaat terbesar, dengan perokok pada usia 45 tahun hidup lima sampai enam tahun lebih sedikit daripada yang tidak. Olahraga secara teratur juga dikaitkan dengan hidup satu sampai 2,5 tahun lebih lama.

"Kami menemukan gaya hidup sehat, khususnya pantang merokok, meningkatkan harapan hidup hingga 7 tahun. Studi kami memiliki implikasi penting bagi kesehatan masyarakat. Kami berharap temuan kami menunjukkan tidak ada kata terlambat untuk membuat perubahan gaya hidup yang penting," kata Yogini Chudasama, ahli epidemiologi dan ahli statistik di Leicester Real World Evidence Unit di University of Leicester's Diabetes Research Centre.

Studi ini memiliki beberapa keterbatasan, kata para peneliti, yaitu 95 persen peserta adalah orang berkulit putih dan mereka lebih makmur daripada populasi umum di Inggris.

Itu adalah studi observasional dan, dengan demikian, hanya dapat membangun hubungan daripada sebab-akibat.

Berita Terkait

Berita Terkini