Pria

Penjelasan Institut Kesehatan Nasional soal Kontrasepsi Pria

Amankah gel kontrasepsi untuk pria?

Tinwarotul Fatonah | Yuliana Sere

Ilustrasi. (unsplash/@Jéssica Oliveira)
Ilustrasi. (unsplash/@Jéssica Oliveira)

Himedik.com - Untuk menghindari kehamilan, para wanita biasanya menggunakan beberapa metode pengendalian kelahiran. Misalnya pil KB, penutup leher rahim atau suntikan.

Di sisi lain, seperti yang kita tahu, pilihan alat kontrasepsi bagi para pria terbatas pada kondom dan vasektomi.

Sementara itu, para peneliti telah mencoba mengembangkan lebih banyak metode kontrasepsi pria.

''Pria menghasilkan ratusan juta sperma setiap hari dan ketika terjadi ejakulasi, ada 250 juta sperma,'' kata Michael Skinner, seorang ahli biologi reproduksi di Washington State University.

Dilansir dari medicaldaily, perhatian dunia kesehatan kali ini beralih ke gel sebagai salah satu kontrol kelahiran untuk pria.

Menurut National Institutes of Health, uji klinis akan segera dimulai untuk menguji gel tersebut. Gel topikal, yang dibuat dengan nama Nestorone, mengandung senyawa progestin dengan dosis testosteron.

Ilustrasi gairah seks pria (pixabay)
Ilustrasi gairah seks pria (pixabay)

Ini dimaksudkan agar diserap melalui kulit setelah diaplikasikan di atas punggung dan bahu.

Menurut Dr. William Bremner dari University of Washington School of Medicine yang membantu menguji gel tersebut, potensi gel baru ini sangat besar.

Jadi bagaimana cara kerja gel ini? Progestin dari gel mengurangi produksi sperma dengan menghalangi produksi alami testosteron dalam tubuh.

Gel ini juga memberikan dosis testosteron sehingga pengguna tidak mengalami efek samping dari berkurangnya produksi hormon, namun bisa saja dorongan untuk bercinta menurun.

Penelitian yang dilakukan oleh National Institutes of Health (NIH) melibatkan 400 pasangan. Kebanyakan dari mereka masih merasa sulit dalam mengaplikasikannya ke punggung secara tepat.

Di sisi lain, para peneliti mengingatkan bahwa gel kontrasepsi ini tidak dapat melindungi seseorang terhadap penyakit menular seksual.

Sherry Ross, MD, seorang ob-gyn di Santa Monica, California mengatakan jika gel ini telah dikeluarkan, bukan berarti wanita mengabaikan penggunaan kontrasepsi dalam mencegah kehamilan.

Berita Terkait

Berita Terkini