Pria

Remaja Ini Meninggal Akibat Konsumsi Daging yang Kurang Matang

Ia awalnya mengeluh sakit pada pangkal paha.

Vika Widiastuti | Yuliana Sere

Ilustrasi menumis daging. (pixabay/agamaszota)
Ilustrasi menumis daging. (pixabay/agamaszota)

Himedik.com - Seorang remaja berusia 18 tahun di India meninggal dunia diduga akibat konsumsi daging babi yang kurang matang.

Melansir dari worldofbuzz, seorang anak lelaki dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami kejang tonik klonik dan hilang kesadaran.

Kejang ini biasanya berlangsung sekitar satu hingga tiga menit karena pelepasan muatan listrik yang memengaruhi seluruh otak dan menyebabkan orang tersebut hilang kesadaran.

Di rumah sakit, orang tua remaja yang tak diketahui identitasnya itu mengatakan, bocah tersebut mengeluh menderita sakit di daerah pangkal paha selama seminggu terakhir.

Setelah pemeriksaan fisik, dokter menemukan rasa lembut di testis kanan dan pembengkakan di mata kanannya juga.

Ilustrasi rumah sakit. (Unsplash/Daan Stevens)
Ilustrasi rumah sakit. (Unsplash/Daan Stevens)

Mereka memutuskan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Pemindaian MRI menunjukkan bahwa ada masalah di seluruh otaknya termasuk lesi di batang otak dan kista di otak kecil dan korteks otak.

Kerusakan otak ini bisa mengancam jiwa karena disebabkan oleh larva parasit yang disebut sistiserkosis.

Sistiserkosis disebabkan oleh cacing pita babi Taenia solium yang dapat ditemukan pada daging babi yang kurang matang.

Ketika larva hidup di dalam tubuh, ini dapat menyebabkan penumpukan di otot-otot sistem saraf pusat, kulit dan mata hingga sistiserkosis terjadi, yang merupakan bentuk penyakit paling parah.

Tes serum mengonfirmasi bahwa remaja tersebut telah mengidap infeksi dan tim medis mulai mengobatinya dengan deksametason steroid anti-inflamasi dan obat-obatan anti-epilepsi.

Obat antiparasit tidak diberikan karena ini dapat menyebabkan kista di otaknya semakin memburuk.

Sayangnya, setelah dua minggu dirawat di rumah sakit, remaja itu meninggal dunia.

Berita Terkait

Berita Terkini