Pria

Waspada! Makanan Cepat Saji Ternyata Bisa Merusak Sperma

Makanan olahan yang tinggi lemak disebut dapat menyebabkan kerusakan permanen pada sperma.

Vika Widiastuti | Rosiana Chozanah

Makanan cepat saji. (shutterstock)
Makanan cepat saji. (shutterstock)

Himedik.com - Makanan cepat saji memang bisa bikin ketagihan. Namun, tak baik jika dikonsumsi secara rutin. Bahkan menurut penelitian dari Universitas Harvard, makanan olahan yang tinggi lemak tersebut dapat menyebabkan kerusakan permanen pada sperma.

Melansir New York Post, para peneliti mempelajari hampir 3.000 pria berusia 18 hingga 20 tahun dan menemukan bahwa vegetarian dan mereka yang diet kaya buah, sayuran, ayam dan ikan memiliki jumlah sperma yang lebih tinggi daripada mereka yang mengonsumsi lebih banyak daging olahan dan junk food.

Menurut profesor ahli kesuburan Allan Pacey dari Universitas Sheffield, orang yang menerapkan pola makan yang baik mendapatkan antioksidan lebih banyak.

"Dengan pizza, keripik, dan daging merah kita tahu bahwa stres (oksidatif) naik dan itu buruk bagi sperma," tutur Allan Pacey.

Ilustrasi makanan cepat saji. (Shutterstock)

"Anda akan terkejut melihat betapa sensitifnya pria muda terhadap hal-hal yang mungkin memengaruhi jumlah sperma, karena itu merupakan ukuran yang dirasakan dari maskulinitas," kata penulis studi utama Jorge Chavarro.

Organisasi Kesehatan Dunia menganggap jumlah sperma normal mengandung 39 juta atau lebih sperma per ejakulasi.

Sedangkan subjek penelitian yang makan 'makanan Barat' ditemukan memiliki sperma 25,6 juta lebih sedikit per contoh dibandingkan partisipan dengan kebiasaan makan lebih baik.

Para peneliti percaya bahwa makanan olahan merusak kesehatan sel penghasil sperma, atau sel Sertoli. Meskipun makan lebih baik dapat meningkatkan kesehatan sperma dari waktu ke waktu, sel Sertoli tidak dapat dipulihkan.

Artinya, bahkan jika Anda makan lebih baik di kemudian hari, kebiasaan buruk sejak dini tetap berdampak yang tidak dapat dipulihkan terhadap produksi sperma.

Berita Terkait

Berita Terkini