Pria

Waspada, Laptop yang Terhubung dengan Wifi Bisa Turunkan Kualitas Sperma

Menggunakan laptop yang terhubung wifi dan diletakkan berdekatan dengan organ intim pria berdampak buruk pada sperma

Vika Widiastuti | Rosiana Chozanah

Manfaat sperma untuk kesehatan dan daya tahan tubuh (Pixabay/TBIT)
Manfaat sperma untuk kesehatan dan daya tahan tubuh (Pixabay/TBIT)

Himedik.com - Jangan lagi menggunakan laptop yang terhubung dengan wifi di atas pangkuan. Sebab para peneliti telah menemukan menggunakan WiFi melalui laptop ketika penggunaannya dekat dengan organ intim pria ternyata bisa mengurangi kualitas sperma.

Melansir Telegraph UK, penelitian ini dilakukan oleh tim dari Amerika dan Argentina. Mereka menyebutkan sperma menjadi kesulitan untuk berenang dan memiliki perubahan ireversibel dalam kode genetik.

Hal ini disebabkan oleh radiasi elektromagnetik yang dipancarkan oleh komunikasi nirkabel sehingga merusak sperma.

Dalam studi tersebut, peneliti menemukan seperempat sperma yang diletakkan di sebelah laptop selama beberapa jam diketahui positif terbunuh.

Bukti kerusakan DNA juga ditemukan dalam tes yang dilakukan oleh tim dari Nascentis Centre for Reproductive Medicine di Cordoba Argentina dan Eastern Virginia Medical School ini.

Ilustrasi sperma (Shutterstock)

Sebagai perbandingan, sperma disimpan pada suhu yang sama, tetapi jauh dari laptop. Hasilnya menunjukkan penurunan mobilitas yang lebih kecil dan pengurangan kerusakan DNA yang signifikan.

Sedangkan saat sperma ditempatkan di bawah laptop tanpa koneksi WiFi, tidak mengalami tingkat kerusakan sperma yang signifikan.

"Data kami menunjukkan bahwa penggunaan laptop yang terhubung secara nirkabel ke internet dan diposisikan di dekat organ reproduksi pria dapat menurunkan kualitas sperma manusia," kata Dr Conrado Avendano, yang memimpin penelitian.

Meski begitu, Dr Avendano menekankan hasil itu tidak berarti bahwa hal yang sama akan terjadi dalam kehidupan nyata, menambahkan bahwa pria tidak perlu terlalu khawatir.

Namun dia merekomendasikan lebih banyak penelitian dilakukan. Walaupun demikian, temuan ini akan memicu kekhawatiran yang diangkat oleh beberapa tim peneliti lainnya.

Berita Terkait

Berita Terkini