Pria

Mirip Prosedur Botox, Kini Muncul Tren Filler Penis

Meski non-bedah, filler penis tetap memiliki risiko.

Yasinta Rahmawati

ILUSTRASI penis. [Shutterstock]
ILUSTRASI penis. [Shutterstock]

Himedik.com - Untuk beberapa pria, ukuran penis sangatlah penting demi menunjukkan kejantanan mereka.

Meskipun banyak penelitian telah menunjukkan bahwa ukuran tidak masalah, banyak cara yang mereka tempuh untuk membuat penis lebih besar.

Nah, salah satu tren yang paling banyak dibicarakan saat ini adalah filler penis. Seperti dilansir dari Daily Star, filler penis merupakan prosedur yang mirip dengan botox, di mana menyuntikkan cairan tertentu ke dalam kulit.

Karena termasuk prosedur non bedah, biayanya pun cenderung lebih murah dari operasi pembesaran penis.

Namun, prosedur ini tidak memengaruhi sama sekali panjang penis, ia hanya dirancang untuk menargetkan ketebalan kulit penis.

Jika filler berhasil disuntikan, ia akan menambah diameter hingga 2 cm, Tentunya, hasilnya sendiri tidak permanen dan cenderung bertahan sekitar 18 bulan saja.

Nomor sepatu disebut bisa memprediksi ukuran Mr. P (Shutterstock)
Nomor sepatu disebut bisa memprediksi ukuran Mr. P (Shutterstock)

Seperti halnya operasi plastik, ada risiko yang terlibat.

"Semua prosedur augmentasi ini terutama untuk meningkatkan ketebalan lembek Anda, dan itu tidak akan bermanfaat bagi panjang ereksi Anda, jadi secara fungsional itu tidak akan memperbaiki masalah," ujar Asif Muneer dari Asosiasi Ahli Bedah Urologi Inggris.

"Jika ada, itu dapat menyebabkan komplikasi yang akan merusak fungsi seksual mereka nanti," tambahnya.

Berita Terkait

Berita Terkini