Pria

Pria Ini Terpaksa Harus Amputasi Ujung Penisnya Akibat Penyakit Langka

Seorang pria terpaksa memotong ujung penisnya karena membusuk akibat penyakit langka.

Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi masalah Mr P (Shutterstock)
Ilustrasi masalah Mr P (Shutterstock)

Himedik.com - Seorang pria 43 tahun terpaksa harus mengamputasi ujung penisnya karena suatu penyakit langka. Kondisi langka tersebut membuat daging ujung penisnya membusuk.

Sebelumnya, pria yang tak disebutkan namanya ini menjalani perawatan dialisis untuk gagal ginjal di sebuah rumah sakit di Australia Selatan secara rutin.

Tetapi selama pemeriksaan, petugas medis memperhatikan bahwa ujung penis pria tersebut telah memutih dan muncul bintik-bintik hitam.

Ahli bedah langsung menyadari bahwa itu adalah gangren dan daging mati yang harus segera dipotong untuk mencegah penyebarannya.

Dalam sebuah laporan kasus BMJ, petugas medis menjelaskan bahwa pria itu telah mengembangkan penyakit langka yang disebut penis caliphylaxis.

Kondisi ini merupakan penumpukan simpanan kalsium dalam pembuluh darah kecil yang menyebabkan penis menyempit dan memutuskan sirkulasi.

Ilustrasi masalah penis (shutterstock)
Ilustrasi masalah penis (shutterstock)

Penyakit ini bisa menyebabkan jaringan sekarat dan gangren bisa menyebar cepat jika tak segera ditangani serta disembuhkan.

Calciphylaxis dapat disebabkan oleh penyakit ginjal kronis karena organ-organ berhenti menyaring kalsium keluar dari darah.

Dalam hal ini, petugas medis yang dipimpin oleh dr Rowan David mengatakan bahwa pria itu beruntung selamat dari kondisi tersebut. Karena hal itu merupakan penyakit mematikan yang membunuh sekitar 6 dari 10 pasien.

"Mayoritas pasien yang mengembangkan calciphylaxis penis berkembang menjadi gangren dan sepsis," kata dr. Rowan David dikutip dari The Sun.

Pada kasus kali ini, luka pria tersebut makin parah setelah operasi darurat untuk menghilangkan dagingnya yang membusuk. Sehingga ia membutuhkan operasi lanjutan untuk menghilangkan seluruh ujung penisnya.

Beruntungnya, tim medis berhasil merekonstruksi dengan cangkok kulit selama 4 hari. Terlepas dari semua kondisi yang dialaminya, kondisi pria tersebut berangsur membaik setelah 2 bulan kontrol pemeriksaan.

Namun setahun setelahnya, ia kembali menjalani operasi darurat untuk mengatasi masalah usus berlubang. Tim medis mengatakan penyakit ini merupakan akibat dari calciphylaxis yang berkembang di bagian organ tubuh lainnya.

Berita Terkait

Berita Terkini