Pria

Bill Gates Sebut Dunia Butuh 7 Miliar Vaksin Covid-19 agar Pandemi Selesai

Sudah ada ratusan kandidat vaksin dan beberapa di antaranya terlihat berhasil.

Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah

Bill Gates. (Instagram/thisisbillgates)
Bill Gates. (Instagram/thisisbillgates)

Himedik.com - Bill Gates, Co-founder Microsoft, sudah tertarik dengan vaksin sejak sebelum wabah virus corona baru menjadi pandemi. Ia mengatakan dalam blog pribadinya bahwa satu-satunya cara untuk mengakhiri pandemi Covid-19 adalah dengan menawarkan vaksin ke hampir semua 7 miliar penduduk di seluruh dunia.

Menurutnya, jika semua orang ingin kembali ke kondisi semula, perlu mengembangkan vaksin yang aman dan efektif.

"Kita perlu membuat miliaran dosis, kita harus mendistribusikannya ke setiap belahan dunia, dan kita perlu semua ini terjadi secepat mungkin," tulisnya, dikutip gatesnotes.com.

Ini sangat besar, mengingat belum ada vaksin virus corona yang disetujui untuk digunakan secara luas, dan perlu waktu setahun hingga 18 bulan untuk mendapatkan persetujuan dan memulai distribusi.

Beberapa pihak telah mengincar langkah lebih cepat, misalnya, Universitas Oxford mengatakan kandidat vaksinnya telah menunjukkan hasil yang menggembirakandalam percobaan terhadap monyet kera rhesus.

Ilustrasi vaksin COVID-19. [Shutterstock]
Ilustrasi vaksin COVID-19. [Shutterstock]

Jika percobaan terhadap manusia dipercepat dan berhasil, beberapa juta dosis dapat tersedia pada September mendatang.

Sementara itu, dilansir Geek Wire, pemerintahan Amerika Serikat mendesark inisiatif yang disebut Operation Warp Speed sehingga Anthony Fauci, direktur National Institute of Allergy and Infectious Disease AS, dapat menghasilkan ratusan juta dosis vaksin yang diproduksi pada Januari.

Setuju dengan Fauci, Bill Gates mengatakan rencana untuk Januari mungkin dapat terjadi, tetapi ia juga mengatakan upaya pengembangan vaksin baru dapat memakan waktu hingga dua tahun.

Gates mengatakan ada lebih dari 115 kandidat vaksin Covid-19 berbeda, sekarang ini.

"Saya pikir 8 hingga 10 dari mereka terlihat sangat menjanjikan," tulisnya lagi.

Sebagai penyumbang dana vaksin terbesar di dunia, Bill Gates mengungkapkan yayasannya akan mengawasi semua vaksin-vaksin tersebut untuk memastikan tidak ada yang terlewat.

Beberapa kandidat vaksin dikembangkan secara tradisional, dengan vaksin yang tidak aktif dan lemah.

Vaksin tidak aktif mengandung patogen (virus) yang telah terbunuh di laboratorium. Sedangkan vaksin lemah, mengandung patogen yang telah dilemahkan.

Vaksin Covid-19 diperkirakan tersedia pada September 2020. Foto: Seorang petugas medis sedang menyuntikkan vaksin flu ke warga Asuncion, Paraguay, pada 15 April kemarin. [AFP/Norberto Duarte]
Vaksin Covid-19 diperkirakan tersedia pada September 2020. Foto: Seorang petugas medis sedang menyuntikkan vaksin flu ke warga Asuncion, Paraguay, pada 15 April kemarin. [AFP/Norberto Duarte]

Namun, katanya, opsi yang paling mungkin tersedia pertama-tama, memanfaatkan teknologi baru, melibatkan potongan RNA atau DNA yang disintesis sehingga memicu respons kekebalan untuk melawan SARS-CoV-2.

Vaksin pertama yang diuji di Amerika Serikat, di bawah pengawasan Seattle Kaiser Permanente Washington Research Foundation, adalah salah satu vaksin RNA tersebut.

"Bahkan jika vaksin RNA terus menunjukkan harapan, kita masih harus terus mengejar opsi lain. Kita belum tahu seperti apa bentuk vaksin Covid-9 nanti. Sampai kita melakukannya, kita harus terus maju terus dengan pendekatan sebanyak mungkin," tulisnya lagi.

Bill Gates juga mempertimbangkan, siapa yang akan mendapatkan vaksin terlebih dahulu dan kapan? Sebab, menurutnya tidak semua orang bisa mendapatkan vaksin pada saat yang bersamaan.

"Diperlukan waktu berbulan-bulan, atau bertahun-tahun, untuk membuat tujuh miliar dosis (atau mungkin 14 miliar, jika itu adalah vaksin multi-dosis), dan kita harus mulai mendistribusikannya segera setelah batch pertama siap digunakan," tulis suami Melinda Gates.

Berita Terkait

Berita Terkini