Pria

Tokoh Park In Kyu di TWOTM Punya Gangguan Kontrol Impuls, Apa Penyebabnya?

Drama Korea The World of The Married (TWOTM) juga menceritakan tokoh Park In Kyu sebagai pemeran pendukung yang memiliki 3 jenis gangguan mental.

Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni

Drama Korea The World of The Married (Instagram/@theworldofthemarried)
Drama Korea The World of The Married (Instagram/@theworldofthemarried)

Himedik.com - Drama Korea The World of The Married yang disiarkan oleh JTBC tidak hanya menceritakan kehancuran sebuah keluarga, tetapi juga karakter setiap pemeran utama dan pemeran pendukungnya.

Salah satunya, Park In Kyu yang diperankan oleh Lee Hak-joo. Dalam serial drama keluarga tersebut, Lee Hak-joo digambarkan sebagai sosok laki-laki yang memiliki 3 gangguan mental.

Masalah gangguan mental Park In Kyu ini diketahui ketika pemeran utama Ji Sun-woo melihatnya melakukan kekerasan pada kekasihnya. Salah satu masalah kesehatan mentalnya adalah gangguan kendali impulsif atau impulse control disorders.

Gangguan kontrol impuls adalah kondisi yang membuat penderitanya tidak bisa menahan keinginan untuk melakukan sesuatu berbahaya bagi dirinya sendiri maupun orang lain.

Perilaku gangguan kontrol impuls ini dilansir oleh Psychcentral, termasuk kecanduan obat-obatan, gangguan makan, penderitaan, penghinaan, mencuri hingga amarah yang terputus-putus.

Beberapa kondisi yang sama seperti gangguan kontrol impuls ini termasuk kleptomania, pyromania dan trikotilomania. Orang dengan gangguan kontrol impuls akan merasakan kesenangan, kepuasaan dan kelegaan selama bertindak.

Park In-gyu The World of The Married (Instagram/@theworldofthemarried)
Park In-gyu The World of The Married (Instagram/@theworldofthemarried)

Penyebab gangguan kontrol impuls

Para ilmuwan belum mengetahui pasti penyebab gangguan kontrol impuls. Tetapi, ada banyak hal yang bisa menjadi faktor risiko, seperti faktor fisik atau biologis, psikologis atau emosional dan budaya.

Para ilmuwan juga menduga struktur otak tertentu, termasuk sistem limbik juga berkaitan dengan emosi dan fungsi memori. Lalu, lobus frontal yakni bagian dari korteks otak yang terkait dengan fungsi pencernaan dan mengendalikan impuls.

Hormon terkait dengan kekerasan dan agresi, seperti testosteron juga berperan dalam gangguan kontrol impuls. Para peneliti telah mengatakan bahwa wanita mungkin cenderung memiliki jenis gangguan kontrol impuls kurang agresif, seperti kleptomania.

Sedangkan pria cenderung memiliki jenis gangguan kontrol impuls yang lebih keras dan agresif, seperti pyromania dan lainnya.

Penelitian juga menunjukkan hubungan antara beberapa jenis gangguan kejang dan perilaku impulsif yang keras.

Penelitian pun telah mengungkapkan bahwa anggota keluarga dari orang yang memiliki gangguan kontrol impuls mengalami tingkat kecanduan dan gangguan mood lebih tinggi.

Berita Terkait

Berita Terkini