Pria

Diidap Chadwick Boseman, Ketahui Penyebab & Faktor Risiko Kanker Usus Besar

Pemeran Black Panther, Chadwick Boseman meninggal akibat kanker usus besar.

Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah

Chadwick Boseman (Instagram)
Chadwick Boseman (Instagram)

Himedik.com - Pemeran film Black Panther, Chadwick Boseman, meninggal dunia pada Jumat (28/8/2020) karena mengidap kanker usus besar.

Raja T'Challa di Black Panther ini meninggal didiagnosis pada 2016 silam dan meninggal pada usia 43 tahun. Berdasarkan laporan, Boseman meninggal di kediamannya di Los Angeles, Amerika Serikat.

"Chadwick didiagnosis stadium III kanker usus besar pada 2016, ia berjuang melawannya selama empat tahun terakhir saat penyakitnya berkembang ke stadium IV," demikian pernyataan keluarga yang diunggah di akun Instagram Boseman.

Kanker usus besar umumnya dimulai sebagai gumpalan sel kecil non-kanker (jinak), disebut polip, yang terbentuk di bagian dalam kanker usus besar.

Peneliti telah menemukan beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker usus besar, namun belum jelas secara pasti bagimana semua faktor tersebut dapat menyebabkan kanker ini.

Aktor film Black Panther, Chadwick Boseman berpose dengan penghargaannya di ruang pers saat penghargaan NAACP Image ke-50 di teater Dolby, Los Angeles pada 30 Maret 2019 . [Lisa O'CONNOR / AFP]
Aktor film Black Panther, Chadwick Boseman berpose dengan penghargaannya di ruang pers saat penghargaan NAACP Image ke-50 di teater Dolby, Los Angeles pada 30 Maret 2019 . [Lisa O'CONNOR / AFP]

American Cancer Society menjelaskan bahwa secara umum kanker disebabkan oleh perubahan DNA di dalam sel. Perubahan ini dapat menyebabkan sel tumbuh di luar kendali.

Namun, ada beberapa faktir risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengidap kanker usus besar:

1. Obesitas

Kelebihan berat badan meningkatkan risiko kanker usus besar dan rektal pada pria dan wanita, tetapi kaitannya tampaknya lebih kuat pada pria.

Mempertahankan berat badan yang sehat dapat membantu menurunkan risikonya.

2. Tidak aktif secara fisik

Tidak aktif secara fisik membuar seseorang berpeluang lebih besar terkena kanker usus besar. Aktivitas fisik sedang hingga berat secara teratur dapat membantu menurunkan risikonya.

3. Pola makan tertentu

Pola makan yang tinggi daging merah meningkatkan risiko kanker usus besar.

Memasak daging pada suhu yang sangat tinggi dapat menciptakan bahan kimia yang dapat meningkatkan risiko kanker. Namun, belum jelas seberapa besar hal ini dapat meningkatkan risiko kanker usus besar.

Rendahnya kadar vitamin D dalam darah juga dapat meningkatkan risikonya.

4. Merokok

Orang yang sudah lama merokok lebih mungkin mengembangkan dan meninggal karena kanker usus besar dibandingkan bukan perokok.

Merokok terkenal sebagai penyebab kanker paru-paru, tetapi juga terkait dengan banyak kanker lainnya.

Ilustrasi usus, organ dalam tubuh (Pixabay/Elionas2)
Ilustrasi usus, organ dalam tubuh (Pixabay/Elionas2)

5. Konsumsi alkohol

Kanker usus besar telah dikaitkan dengan konsumsi alkohol sedang hingga berat. Bahkan asupan alkohol ringan hingga sedang telah dikaitkan dengan beberapa risiko.

Jika ingin minum alkohol, seharusnya tidak lebih dari dua gelas sehari untuk pria dan satu gelas untuk wanita.

Selain lima faktor risiko di atas, yang tentunya dapat diubah, berikut faktor risiko lain yang tidak dapat diubah.

- Bertambahnya usia
- Riwayat polip usus besar atau kanker usus besar
- Riwayat penyakit radang usus
- Riwayat keluarga kanker usus besar atau polip
- Memiliki sindrom bawaan, seperti sindrom Lynch dan familial adenomatous polyposis (FAP).

Berita Terkait

Berita Terkini