Wanita

Lama Tak Menyusui, Ini Tips Agar Produksi ASI Kembali Lancar

Ibu tak perlu khawatir bila produksi ASI terganggu, karena ada tips agar ASI kembali lancar, simak penuturan dari pakar.

Ririn Indriani

Ibu menyusui (busui). (Shutterstock)
Ibu menyusui (busui). (Shutterstock)

Himedik.com - Ada banyak penyebab mengapa produksi ASI terganggu, apalagi bila ibu sudah lama tidak menyusui. Kondisi ini membuat  ibu terpaksa berhenti menyusui bayi. Penyebabnya mulai dari stres atau lelah bekerja setelah cuti melahirkan, sakit dalam kurun waktu tertentu, sehingga tidak dapat menyusui langsung.

Sejumlah masalah tersebut, kata dokter spesialis anak konsultan di RSAB Harapan Kita, Dr. dr. Ariani Dewi Widodo, Sp.A(K), dapat menyebabkan turunnya atau bahkan terhentinya produksi Air Susu Ibu (ASI) yang dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan bayi secara keseluruhan.

Untuk itu, ia memberikan tips yang bisa membuat ASI kembali produksi setelah berhenti sementara waktu, agar kesehatan bayi tetap terjaga dan nutrisinya terpenuhi.

"Menyusui kembali bayi secara langsung ke payudara setelah kurun waktu tertentu disebut Relaktasi. Agar berjalanan lancar dan produksi ASI kembali normal, ada beberapa cara Relaktasi yang bisa ibu lakukan," ujar dia di Jakarta, belum lama ini.

Pertama yang perlu ibu ingat kembali, kata Ariani, adalah prinsip suplai sama dengan demand. Semakin sering payudara dikosongkan, maka akan semakin meningkat pula produksi ASI. Ini, lanjut dia berlaku untuk kedua payudara. Sehingga, pengosongan yang dilakukan setiap dua jam sekali adalah hal wajib yang harus dilakukan ibu.

Selain itu, ibu juga sebaiknya banyak minum air putih, karena air adalah bahan baku utama untuk memproduksi ASI. Hal lainnya, aturlah waktu untuk beristirahat. Ibu bisa mencuri waktu saat bayi tertidur untuk istirahat bersama bayi.

Tubuh yang lelah, lanjut dia mempengaruhi kondisi pikiran yanh stres yang akan membuat ASI menurun.

"Jika dibutuhkan, ibu bisa mengonsumsi suplementasi galaktagog atau suplemen untuk memperlancar ASI yang bisa dibeli bebas atau dengan resep dokter. Selain itu, bagi ibu pekerja yang memggunakan pompa ASI, cobalah untuk memeriksa kembali pompanya. Biasanya pompa yanh terlalu sering dipakai jadi berkurang kekuatan vakumnya," ujar Ariani.

Agar produksi ASI semakin lancar, ia juga menyarankan agar ibu memperkuat bonding dengan bayinya. Hal ini bisa dilakukan dengan cara sering menggendong, skin to skin, atau pijat bayi yang dilakukan sendiri.

Ariani mengimbau agar ibu tak takut pada istilah 'bau tangan' karena terlalu sering menggendong, karena hal tersebut tidaklah benar.

Ibu juga bisa mencoba pijat oksitosin untuk menghasilakn love hormon alias oksitosin. Merasa penuh cinta, membuat hormon tersebut akan memproduksi ASI dalam jumlah yang banyak. Pijat ini bisa dilakukan dengan pasangan atau orang terdekat.

"Cara lainnya adalah menggunakan suplemental nursing system. Bentuknua berupa alat, seperti suntikan dan selang tanpa jarum. Ada yang wadahnya dikalungkan di leher. Gunanya untuk ASI bisa terproduksi kembali dengan cara dipancing dulu," jelasnya.

Terakhir, kata Ariani, ibu harus merasakan adanya dukungan dan kasih sayang dari suami, keluarga dan orang terdekat untuk bisa memperlancar proses menyusui kembali. Itulah beberapa tips agar produksi ASI kembali lancar. (Suara.com/Dinda Rachmawati)

Berita Terkait

Berita Terkini