Wanita

Lahirkan Anak Kembar, Beyonce Idap Penyakit Ini

Toxemia sering menyerang perempuan yang mengalami diabetes, kehamilan di usia tua, hingga kehamilan kembar.

Rauhanda Riyantama

Beyonce lahirkan anak kembar. (Instagram/beyonce)
Beyonce lahirkan anak kembar. (Instagram/beyonce)

Himedik.com - Untuk menjaga kandungan, para ibu hamil akan melakukan berbagai cara agar kandungannya tetap sehat. Mulai dari memilih asupan makanan hingga membatasi aktivitas yang dapat mengganggu kesehatan calon buah hati dan ibunya. 

Akan tetapi, masalah kesehatan bisa menyerang siapa saja, sekalipun telah menjaganya dengan berbagai cara. Dikutip dari Vogue, penyanyi Internasional sekelas Beyonce bahkan sempat mengalami gangguan saat melahirkan anak kembarnya Sir dan Rumi pada 14 Juni 2017.

Beyonce bercerita bahwa ia mengalami masalah texomia atau biasa dikenal sebagai preeklamsia. Toxemia merupakan tanda bahwa plasenta (sumber nutrisi penting untuk bayi yang sedang tumbuh) tidak berfungsi dengan baik dan bahkan melepaskan diri dari rahim.

Masalah tersebut membuat dirinya harus istirahat selama sebulan penuh dan membuat si kembar dirawat dalam ruang unit perawatan intensif neonatal (NICU) selama berminggu-minggu.

Seseorang yang mengalami toxemia akan mengalami gejala seperti tekanan darah tinggi, pembengkakan pada tangan dan kaki, serta tingginya kadar protein pada urin. Selain itu, penderita juga akan mengalami sakit kepala, pusing, penglihatan buram, dan kenaikan berat badan secara mendadak.

Bahkan, bila tidak cepat ditangani, bisa menjadi eklamsia, yang membuat ibu hamil mengalami kejang dan dapat membahayakan nyawa baik ibu maupun anaknya.

Belum ada penjelasan akurat kenapa perempuan mengalami kondisi seperti ini. Tapi penyakit itu sering menyerang perempuan yang mengalami diabetes, kehamilan di usia tua, hingga kehamilan kembar.

Tak perlu khawatir, bagi perempuan yang mengalami masalah ini masih tetap bisa diatasi. Dokter biasanya akan melakukan induksi persalinan atau bahkan bedah caesar.

Untuk bisa sampai pada titik tersebut, kehamilan harus sudah memasuki 37 minggu dan dokter akan memberikan steroid guna meningkatkan pertumbuhan paru-paru bayi serta meminta ibu untuk beristirahat selama berminggu-minggu menjelang kelahiran.

Perempuan hamil juga akan diberikan obat mengontrol tekanan darah dan melakukan tes darah serta tes urin secara rutin untuk melacak adanya tanda-tanda kelebihan protein.

Berita Terkait

Berita Terkini