Wanita

Cerita Kelam Gia Carangi, Supermodel yang Mati Sia-sia Akibat HIV

Gia mengawali karier modelnya di usia yang masih sangat belia, yakni 17 tahun.

Rauhanda Riyantama

Gia Carangi, sang supermodel. (Instagram/gia.carangi)
Gia Carangi, sang supermodel. (Instagram/gia.carangi)

Himedik.com - Bernama lengkap Gia Marie Carangi, supermodel kelahiran Philadelphia, AS ini berhasil meraup kesuksesan di waktu yang sangat singkat. Meski ia lahir dari keluarga yang cukup berantakan dan tidak memiliki latar belakang permodelan.

Bagaimana tidak, dalam setahun saja ia telah menjadi perbincangan publik di New York dan jadi sasaran bidikan banyak fotografer fesyen terkemuka. 

Lahir pada 29 Januari 1960, Gia mengawali karier modelnya di usia yang masih sangat belia, yakni 17 tahun. Bahkan, di awal 80-an ia mendapat julukan the world's first supermodel dan the hottest cover girl

Melansir dari Independent, kisah karier Gia bermula saat sedang bekerja di restoran kecil milik ayahnya di Philadelphia. Karena wajahnya yang cantik, bermata biru, serta tubuhnya yang tinggi semampai, seorang fotografer lokal memintanya berpose. Dari sanalah potensi dan bakat Gia di dunia model mulai berkibar.

Gia Carangi, sang supermodel. (Instagram/gia.carangi)
Gia Carangi, sang supermodel. (Instagram/gia.carangi)

Benar saja, kariernya pun melambung tinggi. Wajahnya kerap menghiasi majalah dan tabloid ternama seperti Vogue dan Cosmopolitan. Ia pun diberi mandat sebagai maskot produk kecantikan kelas kakap, seperti  Giorgio Armani, Maybelline, Christian Dior, dan Saint Laurent.

Tak hanya bermodal cantik, Gia adalah sosok model yang cukup berani. Ia bersedia pose telanjang, berpakaian seperti laki-laki, berpose tanpa riasan, dan sikapnya yang cenderung cuek justru membuka jalan menuju era baru di dunia permodelan.

Ia hanya membutuhkan waktu enam tahun untuk bisa menjadi model profesional dan mendapatkan kesuksesan yang besar.

Namun di balik kegemilangan kariernya, Gia merasa tidak bahagia dan kesepian yang mendalam. Jadwalnya yang padat memperburuk situasi kerena membuatnya tidak memiliki teman dekat. 

Sejak saat itulah ia mulai berkenalan dengan obat-obatan terlarang, yang berdampak buruk pada kinerjanya sebagai model. Suasana hati Gia berantakan, bahkan kerap tertidur saat pemotretan.

Meski sempat menjalani rehabilitasi, ia hanya sanggup bertahan selama enam bulan dari pengaruh obat-obatan terlarang itu. Ia kembali terjerumus ke lubang yang sama dan makin menjadi-jadi.

Fatal, hidup Gia berubah drastis. Kariernya yang cemerlang dan kemewahan yang ia dapat harus terenggut habis. Ia sempat beberapa kali mencoba comeback, tapi kariernya tidak bisa kembali seperti sedia kala.

Gia Carangi, sang supermodel. (Instagram/gia.carangi)
Gia Carangi, sang supermodel. (Instagram/gia.carangi)

Terlebih saat kabar supermodel itu terjangkir virus HIV. Kariernya pun makin jatuh dan dinyatakan bangkrut karena semua uang dan asetnya habis.

Nahas, ia terlihat tidur di jalan dan tubuhnya menderita sejumlah luka memar. Gia juga mendapat tindakan pemerkosaan dan kekerasan seksual selama jadi gelandangan.

Akhirnya, pada 18 November 1986 sang supermodel ditemukan meninggal di usia yang sangat mudah, 26 tahun. Ia pun dikenal sebagai Gia sang supermodel yang mati kerena HIV/AIDS.

Kisah kelam Gia sekaligus menjadi contoh nyata, bahwa narkoba bisa dengan mudah membuat seseorang mati sia-sia. Sekalipun ia merupakan sang supermodel. 

 

Artikel terkait dimuat Dewiku.com dengan judul: Kisah Pilu Gia Carangi, Supermodel Dunia yang Jadi Gelandangan

Berita Terkait

Berita Terkini