Wanita

Derita Sindrom Syok Toksik, Kaki dan Tangan Seorang Wanita Harus Diamputasi

Ketahui Apa itu sindrom syok toksik

Vika Widiastuti | Yuliana Sere

Ilustrasi operasi. (instagram/@Piron Guillaume)
Ilustrasi operasi. (instagram/@Piron Guillaume)

Himedik.com - Anna Norquist, dari Indiana, AS, menderita sindrom syok toksik. Mantan pesenam ini diketahui telah menjalani 10 kali operasi sejak divonis menderita penyakit tersebut.

Kondisi itu bermula ketika ia menghadiri konser. Beberapa jam setelah tiba di rumah, ia bahkan tidak bisa mengangkat kepalanya, seperti dilansir dari thesun.

Dalam hitungan jam, tubuhnya mati rasa. Ia kemudian dilarikan ke rumah sakit dan dinyatakan bahwa telah menderita infeksi radang yang telah menyebar ke aliran darahnya.

Para dokter sempat kehilangan harapan bahwa Anna Norquist bsa bertahan hidup. Mereka mengatakan, pada dasarnya setiap operasi yang dilakukan akan mengancam nyawa.

Sementara itu, keluarga Anna Norquist tetap yakin bahwa Anna akan selamat. Ia akhirnya harus menjalani amputasi pada kedua lengan dan kakinya.

Ilustrasi peralatan operasi (instagram/@rawpixel)
Ilustrasi peralatan operasi (instagram/@rawpixel)

Sebagai informasi, sindrom syok toksik disebabkan oleh bakteri staphylococcus atau streptococcus. Bakteri ini biasanya hidup pada kulit.

Selain itu, bakteri ini juga bisa berkembang biak pada hidung atau mulut. Ketika bakteri masuk, maka mereka akan melepas racun yang kemudian akan menghentikan kerja organ serta merusak jaringan.

Berikut beberapa risiko yang bisa meningkatkan seseorang terkena sindrom syok toksik.

1. Menggunakan tampon terutama jika kamu membiarkannya lebih lama dari yang direkomendasikan atau bisa juga kamu menggunakan tampon dengan kekuatan penyerap super.

2. Menggunakan kontrasepsi penghalang pada wanita

3. Kerusakan pada kulit seperti luka atau terbakar

4. Persalinan

5. Mengalami infeksi stafilokokus atau infeksi streptokokus, seperti impetigo atau selulitis

Berita Terkait

Berita Terkini