Himedik.com - Beberapa ibu hamil selalu merasa khawatir mengenai kesehatan janin mereka. Itulah sebabnya mereka selalu menuruti beragam pantangan yang ada, terlepas itu benar atau tidak.
Tak terkecuali masalah makanan. Secara turun temurun dikatakan bahwa ada beberapa makanan yang tidak boleh dimakan ibu hamil.
Baca Juga
Misalnya buah persik yang katanya membuat bayi lahir bisu dan tuli serta nanas membuat bumil rentan terhadap kelahiran prematur atau keguguran.
Di lain sisi, para ahli bersikeras bahwa belum ada penelitian ilmiah yang membuktikan bahwa hal itu benar. Bahkan menyantap makanan tersebut tidak begitu berbahaya seperti yang sering dibayangkan oleh ibu hamil.
Melansir dari Feedytv, persik adalah buah manis dan dingin yang mengandung banyak vitamin dan mineral, terutama folat, serat, dan kaya vitamin C yang membawa banyak manfaat bagi ibu hamil dan bayinya.
Itu juga membantu mendukung saluran pencernaan, memperkuat sistem imun, serta meningkatkan pengembangan sistem saraf.
Buah persik yang dimakan saat hamil bukan penyebab ketulian atau keterlambatan bicara. Hanya saja yang perlu ditekankan adalah buah persik itu panas sehingga ibu hamil tidak boleh makan berlebihan.
Menurut dokter, persik boleh dimakan sebanyak 2 hingga 3 buah per minggu untuk kecukupan nutrisi tubuh. Jika makan terlalu banyak ada kemungkinan bumil mengalami masalah pendarahan yang sangat serius.
Selain itu, buah persik berbulu. Jadi, hati-hati saat mengupas dan cuci bersih sebelum dimakan untuk mencegah alergi dan gatal-gatal. Sedikit berbeda dengan buah persik, kandungan bromelain di dalam nanas menyebabkan kontraksi rahim yang membahayakan janin.
Namun, jumlahnya tak banyak dan tidak akan membahayakan janin jika tak makan dalam jumlah banyak. Untuk memastikan keamanannya, bumil harus menghindari makan nanas pada 3 bulan pertama kehamilan.
Maka dari itu, ibu hamil tak perlu terlalu khawatir atau takut pada pantangan-pantangan yang beredar. Selama kehamilan pastikan janin mendapat nutrisi yang cukup. dan beragam, makan dengan benar, dan jaga kesehatan.
Jika perlu konsultasikan dengan dokter supaya ketakutan-ketakutan itu dapat teratasi.
