Wanita

Hayley Moss, Wanita Pertama dengan Autisme yang Lulus Ujian Pengacara

Kondisinya telah disadari saat ia masih kecil.

Vika Widiastuti | Yuliana Sere

Ilustrasi wanita autisme. (Pixabay/maura24)
Ilustrasi wanita autisme. (Pixabay/maura24)

Himedik.com - Seorang wanita yang didiagnosis mengalami autisme pada usia tiga tahun lulus ujian pengacara.

Para dokter yang mendiagnosis Hayley Moss mengatakan, dia tidak akan dapat berbicara atau hidup sendiri. Namun, ternyata hal itu salah.

Melansir dari Inside Edition, Hayley Moss yang saat ini sudah berusia 24 tahun telah menjadi seorang pembicara dengan sebuah impian yang besar.

Bulan lalu, dia menjadi orang pertama di Florida dengan autisme yang lulus ujian pengacara negara. Dia mempraktikkan hukum perawatan internasional dan kesehatan.

Pada usia 13, dia berpidato tentang autisme. "Aku baru saja menyelesaikan kelas delapan," ungkapnya. Di saat itu juga dia telah berhasil menulis sebuah buku.

"Aku selalu ingin menjadi penulis dan pembicara," katanya. "Aku ingin memberi kembali dan aku tahu aku bisa membuat perbedaan."

Ilustrasi autisme. (Pixabay/karelinlestrange)
Ilustrasi autisme. (Pixabay/karelinlestrange)

Hayley Moss lulus tahun lalu dari sekolah hukum University of Miami.

Menurutnya, orang-orang dengan autisme tidak boleh distigmatisasi karena kondisi mereka. "Apa pun itu adalah mungkin untuk anak-anak dan orang dewasa yang mengalami kondisi gangguan meliputi kesulitan berbicara dan masalah dengan keterampilan sosial," tambahnya.

Kehidupan Moss jauh dari mudah. "Beberapa hal sangat sulit bagiku. Aku dapat berkomunikasi, aku punya pekerjaan."

'Tetapi ketika datang ke hal-hal sehari-hari seperti berteman atau mendengar suara keras, aku mengalami kesulitan dalam mengatasinya."

Ia mengatakan, dirinya juga sulit ketika berbicara soal membersihkan rumah. "Aku tidak bisa memprioritaskan cara membersihkan rumah," katanya.

Untuk membantunya fokus, ia membuat banyak daftar. "Aku tidak bisa secara mental memilah apa yang harus dilakukan."

Dia adalah pembicara publik yang tidak kenal lelah dan advokat untuk komunitas autisme. "Aku memberi harapan pada orang-orang. Segalanya mungkin. Sebagai pengacara, aku hanya berada di luar sana dan membantu," imbuhnya.

Ketika dia masih balita, orang tuanya menyadari ada sesuatu yang tidak benar. Dia bisa membuat puzzle dan dia bisa mengikuti apa yang ada di televisi tetapi tidak mengatakan sepatah kata pun.

"Ini menjadi jalan cerita yang sangat menarik. Melakukan sesuatu tanpa bantuan," tutupnya.

Berita Terkait

Berita Terkini