Wanita

WHO Bantu Program Kampanye Musnahkan Kanker Serviks di Dunia

Karena kanker serviks telah menjadi ancaman besar bagi kaum wanita.

Rima Sekarani Imamun Nissa | Yuliana Sere

Kanker. (pixabay)
Kanker. (pixabay)

Himedik.com - Kanker serviks telah menjadi ancaman besar bagi para wanita saat ini. Untuk itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara global membantu program kampanye kanker serviks di hampir 150 negara seluruh dunia.

Melansir dari medical daily, kanker serviks menyerang lebih dari setengah juta orang di seluruh dunia setiap tahun, dengan satu pasien meninggal setiap dua menit.

WHO sebelumnya meluncurkan kampanye global yang meminta pemerintah dan organisasi untuk membantu menghilangkan penyakit ini.

Upaya tersebut secara efektif dapat menghapus seluruh penyakit di sebagian besar negara di dunia pada akhir abad ini, menurut penelitian yang diterbitkan dalam The Lancet Oncology.

Para peneliti mengatakan WHO akan memulai cakupan vaksinasi yang luas dan memperluas skrining serviks pada tahun 2020.

Jika dilakukan sesuai dengan rencana dan jadwal, tim memperkirakan bahwa upaya tersebut akan mencegah hingga 13,4 juta kasus kanker serviks pada tahun 2069 mendatang.

Ilustrasi kewanitaan - (Pixabay/SarahRichterArt)
Ilustrasi kewanitaan - (Pixabay/SarahRichterArt)

''Lebih dari dua pertiga dari kasus yang dicegah adalah di negara dengan tingkat perkembangan yang rendah dan menengah seperti India, Nigeria dan Malawi. Negara-negara ini memiliki akses terbatas untuk vaksinasi HPV atau skrining serviks,'' kata penulis utama Karen Canfell, seorang ahli epidemiologi kanker dari Dewan Kanker di Sydney, Australia.

Perkiraan menunjukkan hampir 85 persen kasus kanker serviks saat ini terjadi di daerah yang kurang berkembang karena tingkat skrining dan tingkat vaksinasi yang buruk.

''Tantangan kami adalah memastikan semua wanita di seluruh dunia divaksinasi, dan setiap wanita berusia di atas 30 tahun diperiksa serta dirawat untuk lesi prakanker,'' kata direktur jenderal WHO.

AS, Inggris, Finlandia, Kanada, dan Australia diperhitungkan mencapai total penghapusan kanker serviks dalam 25 hingga 40 tahun ke depan.

Namun, negara-negara berkembang lainnya, seperti Etiopia, Haiti, dan Papua Nugini, mungkin tertinggal dari negara lain dan membutuhkan beberapa dekade lebih lama untuk melihat hasil yang sama, kata para peneliti.

Studi ini juga memperingatkan kegagalan program pencegahan kanker yang dapat menyebabkan lebih dari 44 juta wanita mengembangkan kanker serviks dalam 50 tahun ke depan di seluruh dunia.

Sekitar dua pertiga dari populasi itu diperkirakan akan mengalami kematian dan ini dapat menyebabkan 15 juta kematian.

Berdasarkan pertumbuhan populasi saat ini dan penuaan, jumlah pasien kanker serviks diperkirakan akan naik menjadi 1,3 juta per tahun pada tahun 2069.

Berita Terkait

Berita Terkini