Wanita

'Pada 29 November, Dokterku Mengatakan Aku Akan Meninggal 1 Desember'

"Setiap hari mereka memberi saya 48 jam untuk hidup."

Vika Widiastuti | Dwi Citra Permatasari Sunoto

ilustrasi dokter - (Pixabay/valelopardo)
ilustrasi dokter - (Pixabay/valelopardo)

Himedik.com - "Kamu bisa mati sebelum 1 Desember," kata Hayley Kelsey menirukan ucapan dokter kepadanya. Saat itu tanggal 29 November

Hayley Kelsey yang saat itu baru berusia 22 tahun. Namun, ia harus berjuang dengan peyakit yang dideritanya dan bertahan hidup dari demi hari.

Penyakitnya dimulai pada Januari 2016. Ia mengalami diare parah dan kram perut yang tak biasa. Jadi dia mengurangi susu, kafein dan mencoba makan lebih sehat.

Segalanya mereda, tetapi pada akhir Juli gejalanya muncul lagi dan memburuk. Karena ia tinggal di Turki, dia berpikir itu mungkin es atau air, jadi sekali lagi Hayley mengubah dietnya.

Namun, semuanya tidak membaik, perutnya malah semakin tak enak. Ia mulai merindukan rumah, hubungannya rusak dan pekerjaan semakin sulit.

Selama beberapa minggu ia meyakinkan dirinya sendiri bahwa itu bukan apa-apa. Namun, suatu ketika ia tahu bahwa ada sesuatu yang tidak beres.

Pencarian google menghasilkan bahwa gejala yang dialami mengarahkan pada kanker. Pada saat itu ia mengalami wasir, kehilangan banyak berat badan dan bahkan tidak bisa menahan air.

Akhirnya ibunya mengantarkannya ke dokter dan dia dikirim langsung ke Colchester A&E. Setelah berbulan-bulan berada dalam ketakutan dan ketidakpastian, diagnosis muncul dalam beberapa jam, Inflammatory Bowel Disease.

"Pertama-tama datang dosis steroid untuk menjaga peradangan tetap rendah. Kemudian saya menyadari dokter berjuang hanya untuk menjaga saya tetap hidup," kata Hayley yang dilansir HiMedik dari laman Mirror.

"Setiap hari mereka memberi saya 48 jam untuk hidup."

"Jika dia berhasil melewati malam, kita akan fokus pada hal itu besok," kata dokter kepada orang tuanya yang putus asa. Tapi yang menakjubkan, Hayley berhasil bertahan hingga 20 November.

Ilustrasi operasi - (Pixabay/sasint)
Ilustrasi operasi - (Pixabay/sasint)

Saat itulah dokter memberi tahu bahwa dirinya menderita Ulcerative Colitis. Suatu kondisi yang tidak dapat disembuhkan, itu menyebabkan radang usus yang berpotensi mengancam jiwa.

"Jika tubuh tidak merespons pengobatan, Anda mungkin harus memiliki tas stoma," kata dokter.

Dokter memberinya beberapa statistik penuh harapan yang menjelaskan bahwa satu dari sepuluh orang dibiarkan menjalani operasi sebagai satu-satunya pilihan mereka, jadi Hayley berpikir kemungkinannya menguntungkannya.

Namun, sembilan hari kemudian, konsultannya mengabari bahwa ia akan dioperasi.

"Saya berjuang untuk memahami dan menelepon ibu saya sambil menangis. Bahkan berjam-jam sebelum operasi, saya yakin saya bisa melakukan perubahan," tuturnya.

Operasi tetap berjalan dan setelah empat hari dirawat intensif, dia dipindahkan ke bangsal pemulihan sebelum diizinkan pulang.

"Saya masih sangat lemah setelah kehilangan begitu banyak berat badan, tetapi saya telah menari dengan kematian dan itu membuat saya sadar bahwa hidup adalah untuk hidup. Saya tahu saya harus memanfaatkan semuanya," kata Hayley.

Kini Hayley berusia 25 tahun, hidup dalam kehidupan penuh dengan mantranya,"Saya memakai tas," katanya.

Berita Terkait

Berita Terkini