Wanita

Meninggal karena Kanker, Guru Ini Tinggalkan Video Pembelajaran di YouTube

Dia terus 'hidup' dalam 380 lebih tutorial di YouTube yang diunggahnya agar bisa tetap membantu murid-muridnya.

Vika Widiastuti

Hayati Aini Ahmad (Facebook/Hayati Aini Ahmad)
Hayati Aini Ahmad (Facebook/Hayati Aini Ahmad)

Himedik.com - Dedikasi Hayati Aini Ahmad patut diacungi jempol. Guru matematika tersebut gigih mengajar meski sedang berjuang melawan kanker payudara stadium 4.

Dilansir HiMedik dari malaymail, Kamis (14/3/2019), Hayati meninggal hari Minggu lalu karena penyakitnya. Meski begitu, dia terus 'hidup' dalam 380 lebih tutorial di YouTube yang diunggahnya agar bisa tetap membantu murid-muridnya meski dirinya telah tiada.

Wanita berusia 46 tahun tersebut kerap membagikan tips untuk memahami rumus dan masalah matematika di media sosial untuk membantu para muridnya. Jadi tak heran, kepergiannya telah menyisakan duka mendalam.

Sang suami, Abdul Jalil Daud mengungkapkan kepada portal Melayu mStar bahwa istrinya telah membuat video dalam Bahasa Melayu untuk membantu siswa yang kemampuan Bahasa Inggrisnya masih lemah agar mereka juga bisa mencerna pelajaran dengan baik.

"Selama video di YouTube dapat bermanfaat bagi semua, ambil dan pelajari," katanya.

Selain itu, terdapat banyak video tutorial matematika yang menggunakan Bahasa Inggris.

Hayati dilaporkan telah berhenti mengguggah video setelah dia dirawat pada September tahun lalu. Video terakhir yang dipostingnya, yaitu pada Agustus 2018 di mana dia mengajar tentang diferensiasi. Video itu telah dilihat sebanyak 40 ribu kali.

Menurut Jalil, istrinya selalu berusaha mengutamakan kebutuhan orang lain sebelum dirinya sendiri. "Apapun kondisinya, dia akan berusaha memenuhi kebutuhan orang lain sebelum dirinya sendiri," imbuhnya.

Ratusan postingan di media sosialnya menunjukkan solusi untuk soal matematika serta pembaruan tentang perkembangan kondisinya.

Seorang mantan siswa Hayati, Ainal Fadilah mengatakan kepada mStar tentang kenangannya bersama Hayati di SMK Alma, Penang.

"Bahkan di usia 34 tahun, saya masih ingat menjadi muridnya. Sangat mudah untuk memahaminya," katanya.

"Sebagai mantan siswa, saya akan terus berbagi pengetahuan yang dia berikan di Facebook dan YouTube dengan generasi masa depan sehingga terus tumbuh," kata Ainal.

Hayati sebelumnya menjadi bagian dari fakultas pengajaran di SM Bandar Baru Sungai Long di Kajang.

Berita Terkait

Berita Terkini