Wanita

Bayi di Kandungan Anissa Aziza Melintang, Ketahui Soal Transverse Lie

Anissa mengatakan, posisi ini bukan disebut sungsang.

Vika Widiastuti | Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana

Raditya Dika dan Anissa Aziza - (Instagram/@anissaaziza)
Raditya Dika dan Anissa Aziza - (Instagram/@anissaaziza)

Himedik.com - Istri Raditya Dika, Anissa Aziza, mengabarkan bahwa bayi di kandungannya dalam posisi melintang. Fenomena ini, menurut dunia medis, disebut transverse lie.

Pada Minggu (24/3/2019), penulis dan komedian Raditya Dika mengunggah video di kanal YouTube-nya yang diberi judul "PERSIAPAN PUNYA BAYI". Bintang tamu pada programnya itu adalah istrinya sendiri, Anissa Aziza.

Keduanya membicarakan soal persiapan menjadi orang tua baru dalam video itu. Nissa pun juga berbagi kekhawatirannya mendekati hari persalinan.

"Usia kandungan 1 sampai 6 bulan itu aku bener-bener tenang, tapi enggak tahu kenapa, tiba-tiba pas masuk masa usia kandungan 7 bulan itu aku kayak galau banget," ujar Anissa.

"Aku juga kepkiran soal lahiran, kayak, apakah aku siap untuk lahiran normal? Ataukah aku harus lari ke sesar? Itu galaunya galau minta ampun," lanjut Anissa. Radit kemudian menimpali bahwa kekhawatiran Anissa itu juga disebabkan oleh posisi bayi dalam kandungan sang istri tak seperti pada umumnya.

"Di usia 7 bulan itu, dokter memperlihatkan kalau, sebenernya aku bingung sih, sungsang itu beda lagi. Jadi dia melintang deng, bukan sungsang," jelas Anissa. "Nah kalau aku tuh melintang. Kepalanya di sini (perut kiri, -red), kakinya di sini (perut kanan, -red), sedangkan seharusnya posisinya udah ke bawah."

Anissa kemudian mengakui bahwa dirinya jarang gerak maupun berolahraga, sehingga berdampak pada posisi bayinya yang kurang sempurna meskipun telah memasuki usia kandungan 8 bulan.

HiMedik.com mengutip Health Line, posisi horizontal bayi dalam kandungan ini disebut dengan istilah transverse lie.

Kondisi ini sangat jarang terjadi pada saat persalinan, karena sebagian besar bayi akan berputar sendiri hingga posisi kepalanya berada di bawah sebelum mereka lahir. Jika posisi kepala bayi tidak di bawah, mereka, termasuk yang mengalami transverse lie, akan membutuhkan bedah sesar.

Bedah sesar ini penting untuk menghindari risiko tali pusar keluar dari rahim mendahului bayi, ketika air ketuban ibu pecah.

Keadaan darurat medis ini disebut prolaps tali pusar. Bayi harus dilahirkan dengan sangat cepat melalui operasi caesar jika itu terjadi.

Anissa sendiri menyarankan para bumil untuk mau menerima kedua cara melahirkan tanpa memikirkan komentar orang lain.

"Siapin mental untuk dua-duanya sih. Jadi, kalaupun pengin normal banget, kita kan enggak tahu kondisi kita nanti, tiba-tiba nanti kita harus sesar, itu kan pasti akan jadi drop banget, jadi mending siapin mental untuk dua-duanya aja," ujar wanita 25 tahun itu.

Berita Terkait

Berita Terkini