Wanita

Alami Sakit Perut, Aktivis Perempuan Ini Ternyata Idap Kanker Ginjal Langka

Waspadai gejala kanker ginjal, cek di sini!

Vika Widiastuti

Ilustrasi ginjal. (shutterstock)
Ilustrasi ginjal. (shutterstock)

Himedik.com - Sakit perut yang tak kunjung sembuh baiknya tak diabaikan agar hal yang tidak diingankan tidak terjadi. Seperti yang dialami oleh Dhyta Caturani, aktivis perempuan yang juga adalah pendiri PurpleCode Collective —organisasi yang berfokus pada isu gender dan teknologi.

Ia menemukan kanker ginjal bersarang di dalam tubuhnya setelah mengalami sakit perut yang tak kunjung sembuh.

Diagnosis awal yang diberikan dokter adalah gastritis akut. Namun hasil beberapa tes, termasuk USG, menemukan ada benjolan di ginjal sebelah kanan. Tanpa menunggu lama, dokter merujuk ke ahli urologi.

Melalui cerita yang dibagikan Dhyta Caturani melalui akun media sosialnya, dari hasil tes ditemukan beberapa malignant (tumor kanker).

Tidak menunda lama, operasi pengangkatan ginjal kanan pun dilakukan pada 19 Maret silam. Dan dokter menemukan 2 tumor besar dan 4 tumor kecil di ginjal, serta 2 tumor kecil di luar ginjal.

Hasil patologi kemudian mengonfirmasi bahwa kanker ginjal yang dialami Dhyta Caturani adalah Chromophobe Renal Cell Carcinoma, sub tipe langka dari kanker ginjal. Kasusnya pun termasuk unik, karena ada beberapa tumor ditemukan. Sementara, biasanya di dalam kanker ginjal hanya ditemukan 1 tumor.

Kasus kanker ginjal memang jarang terdengar, tapi dikutip Suara.com dari laman cancer.org, kanker ginjal masuk dalam 10 jenis kanker yang paling umum dialami oleh lelaki maupun perempuan. Pada stadium awal, kanker ginjal tak bergejala. Dan seringkali, kanker ginjal ditemukan ketika seseorang melakukan USG karena alasan lain, seperti Dhyta Caturani ketika didiagnosis gastritis akut.

ilustrasi sakit ginjal - (Shutterstock)
ilustrasi sakit ginjal - (Shutterstock)

Gejala kanker ginjal
Sakit perut seperti yang dialami Dhyta Caturani memang bisa jadi salah satu gejala kanker ginjal. Namun, gejala ini biasanya terasa jika massa tumor sudah membesar dan menekan jaringan lain di sekitar ginjal.

Namun sebenarnya, salah satu gejala yang paling perlu Anda waspadai, seperti dikutip dari laman Cancer Theraphy Advisor, adalah perubahan warna urin menjadi kemerahan atau kecokelatan. Hal ini disebabkan tercampurnya urin dengan darah, atau disebut juga hematuria.

Chromophobe Renal Cell Carcinoma
Mengenai Chromophobe Renal Cell Carcinoma atau kanker ginjal langka yang diderita Dhyta Caturani, jenis kanker ini terbentuk di sel-sel yang melapisi tubulus kecil di ginjal. Tubulus kecil inilah yang berfungsi membantu menyaring limbah dari darah, dan memproduksi urin.

Jumlah kasus kanker ginjal langka ini hanya 5 persen dari seluruh kejadian kanker ginjal yang terjadi di seluruh dunia. Dan sampai saat ini, satu-satunya pilihan pengobatan untuk pasien dengan kanker ginjal chromophobe adalah operasi pengangkatan ginjal.

Karena sifat langkanya, para ahli kesehatan masih perlu melakukan banyak penelitian dan mengumpulkan sampel untuk memelajari karakteristik si kanker ginjal langka ini. (Suara.com/Vania Rossa)

Berita Terkait

Berita Terkini