Wanita

Ibu Harus Tahu! Persalinan Caesar Bisa Tingkatkan Risiko Alergi pada Anak

Tak hanya karena riwayat alergi pada keluarga, polusi hingga kelahiran caesar juga memengaruhi alergi pada anak.

Vika Widiastuti

Ilustrasi gatal-gatal akibat alergi. (Shutterstock)
Ilustrasi gatal-gatal akibat alergi. (Shutterstock)

Himedik.com - Alergi yang dialami oleh anak ternyata tidak hanya disebabkan oleh faktor genetik. Namun, proses persalinan pun bisa memengaruhi risiko alergi.

Data World Allergy Organization (WAO) dalam The WAO White Book on Allergy: Update 2013 menunjukkan bahwa angka prevalensi alergi mencapai 10-40 persen dari total populasi dunia, dimana 7,5 persen diantaranya adalah anak-anak yang memiliki alergi susu sapi.

Padahal, anak-anak yang masih dalam masa tumbuh kembang sangat membutuhkan protein sebagai salah satu komponen nutrisi seimbang untuk pemenuhan kebutuhan nutrisi dan kualitas kesehatannya di masa depan.

Disampaikan, Prof. DR. Budi Setiabudiawan, dr., SpA(k), M.Kes selaku Konsultan Alergi dan Imunologi Anak ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko alergi pada si kecil, antara lain riwayat alergi pada keluarga, polusi termasuk polusi udara dan asap rokok hingga kelahiran caesar.

Prof Dr dr Budi Setiabudiawan, SpA(K), MKes. (Suara.com/Firsta Nodia)
Prof Dr dr Budi Setiabudiawan, SpA(K), MKes. (Suara.com/Firsta Nodia)

Proses kelahiran caesar, kata Prof Budi, dapat meningkatkan risiko anak mengidap alergi karena anak tidak melewati jalan lahir. Hal ini membuat perkembangan bakteri baik tidak terjadi di usus si kecil sehingga meningkatkan risiko alergi.

"Kalau lewat perut (caesar) tidak lewat jalan lahir, perkembangan bakteri baik tidak terjadi di usus anak sehingga meningkatkan risiko alergi bagi anak di kemudian hari. Jadi ibu-ibu jangan menentukan tanggal lahir lalu memilih persalinan caesar," ujar Prof Budi dalam temu media kampanye #BundaTanggapAlergi di Jakarta, Rabu (10/4/2019) diberitakan Suara.com.

Ia menambahkan, gejala umum yang sering muncul ketika alergi adalah gangguan pada kulit seperti muncul bintik- bintik merah, gangguan saluran pernapasan seperti asma, dan gangguan saluran pencernaan.

Alergi pada si kecil yang tidak ditangani dengan tepat dapat meningkatkan risiko penyakit degeneratif, seperti obesitas, hipertensi, dan sakit jantung. Selain itu, si kecil dengan alergi berisiko mengalami keterlambatan pertumbuhan.

"Alergi susu sapi diakibatkan oleh respons sistem imun yang tidak normal terhadap protein susu sapi (whey dan kasein). Hal ini perlu menjadi perhatian karena susu adalah salah satu sumber protein yang dibutuhkan anak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal. Di sini, peran orang tua khususnya Ibu sangat penting untuk mencegah dan menangani kondisi alergi, termasuk pemberian nutrisi yang tepat," tandas dia. (Suara.com/Firsta Nodia)

Berita Terkait

Berita Terkini