Himedik.com - Seorang wanita 32 tahun harus dipasangi alat pacu jantung atau pacemaker karena mengalami penyumbatan jantung. Ia mengaku sebelumnya sangat sering mengonsumsi minuman berenergi.
Samantha Sharpe, namanya, mengatakan, bisa meneguk enam kaleng minuman berkafeina manis dalam sehari.
Baca Juga
Benarkah Minuman Berenergi Picu Serangan Jantung? Ini Kata Ahli
Bikin Ereksi, Minuman Berenergi di Zambia Tak Boleh Dijual Lagi
Studi: Minuman Berenergi Punya Kemungkinan Membahayakan Pembuluh Darah
Tiga Makanan Pembangkit Energi, Cocok Buat Gantiin Kopi
BNNP: Konsumsi Minuman Energi Berlebihan Sebabkan Positif Benzo
"Pada 2014 saya minum lima atau enam kaleng setiap hari sampai saya dipasangi alat pacu jantung pada Februari 2018," kata ibu tiga anak itu, dikutip dari LeicestershireLive.com, Kamis (9/5/2019).
Menurut penuturan Samantha, minuman itu membuat dirinya tetap 'melek' selama bekerja dan menimbulkan efek samping jantung berdetak dan berdebar lebih kencang, sehingga dia akan loyo dan membutuhkan minuman itu lagi.
"Itu akan membuat saya sakit kepala, saya jadi suka marah-marah, dan saya perlu minum lagi supaya bisa terus bekerja," katanya.
"Saya tidak bisa tidur dan memiliki perasaan hancur yang luar biasa ketika mencoba untuk tidur."
Samantha pun akhirnya periksa ke dokter, yang kemudian mendiagnosis dirinya dengan penyumbatan pada jantung dan memberinya alat pacu jantung.
Wanita asal Leicester, Inggris ini juga menderita batu ginjal dan diduga berpotensi menderita diabetes karena jumlah gula yang dia konsumsi.
Namun, dokter Samantha mengaku tidak bisa secara langsung menyalahkan minuman berenergi untuk masalah jantungnya. Meski begitu, Samantha mengaku tak memiliki masalah lagi sejak berhenti meminumnya.
"Saya tidak pernah pingsan lagi dan saya tidak merasakan jantung yang kacau lagi," ujarnya. "Jantung saya dulu suka berdetak tak beraturan."