Wanita

Minum Obat untuk Atasi Sakit Pungungnya, Wanita Ini Meninggal Overdosis

Wanita berusia 42 tahun meninggal dua minggu setelah diresepkan obat oleh dokter.

Vika Widiastuti

Ilustrasi minum obat. (Pixabay/guvo59)
Ilustrasi minum obat. (Pixabay/guvo59)

Himedik.com - Seorang ibu bernama Wendy Yafai meninggal karena overdosis obat untuk mengatasi sakit punggungnya. Kasus tersebut dilaporkan di Black Country Coroner's Court.

Wanita asal Halesowen, West Midlands diberi sejumlah obat oleh dokter untuk meredakan rasa sakit punggungnya, termasuk Oramorph.

Namun karena efek obat yang begitu kuat, wanita berusia 42 tahun meninggal dua minggu setelah diresepkan obat oleh dokter. Ia ditemukan tewas di tempat tidurnya.

Diketahui Oromorph merupakan morfin cair, obat opioid yang digunakan untuk menghilangkan rasa sakit dan sesak napas berkelanjutan. Obat ini kerap diresepkan untuk pasien kanker.

"Dia tidak berada dalam kerangka berpikir yang benar. Dia seharusnya tak memilikinya (Oramorph, red) di rumah. Botol obat itu menakuti saya," kata putri Yafai dilansir dari mirror.

Ia menjelaskan, ibunya tak tahu obat apa yang dia minum dan seberapa banyak ia meminumnya. "Kemudian dia akan mengambil banyak lagi karena dia tidak ingat kapan mengambil dosis terakhir," jelasnya.

 

Ilustrasi obat. (Shutterstock)
Ilustrasi obat. (Shutterstock)

Sementara itu, perngadilan memutuskan, ibu tiga anak itu meninggal akibat keracunan heroin. David Urpeth, asisten koroner Black Country mencatat kematian tersebut sebagai 'sebuah tragedi'.

"Sangat bisa dimengerti Ny. Yafai sangat ingin mengendalikan rasa sakitnya dan sayangnya saya percaya dia telah minum terlalu banyak obat dalam upaya mengatasi rasa sakit dan itu telah menyebabkan keracunan dan kematian," ujarnya.

Ia juga sempat dua kali dirawat di rumah sakit. Pertama, selama beberapa hari di bulan November tahun lalu. Kemudian yang kedua selama 12 hari di bulan Desember.

Ia sempat memberi tahu kru ambulans bahwa dia telah meminum semua obatnya dalam sekali waktu untuk mencoba mengatasi rasa sakit.

Pemindaian MRI menemukan adanya perubahan degeneratif di punggungnya dan ia juga pernah mengeluh mati rasa di kaki dan paha kirinya sebelum masuk rumah sakit.

"Dia tak bisa berjalan, dia bahkan tidak bisa menginjakkan kakinya ke lantai," kata Charlotte, putrinya.

Charlotte mengatakan, ibunya menyimpan obat Oramorph 300 ml di rumah beberapa kali dan diletakkan di tempat tidurnya. "Dia pasti meminumnya pada malam sebelum ia meninggal, menyeruput Oramorph-nya dan hanya menghentikan jantungnya," pungkasnya.

Berita Terkait

Berita Terkini