Wanita

Waduh, Wanita Ini Klaim Dokter Telah Tinggalkan Benda Logam di Tubuhnya

Setelah operasi, wanita ini justru mengalami rasa sakit yang hebat.

Vika Widiastuti

Ilustrasi operasi - (Pixabay/sasint)
Ilustrasi operasi - (Pixabay/sasint)

Himedik.com - Seorang wanita yang menjalani operasi di punggung bawah akibat slipped disc pada Juni 2013 silam, mengklaim dokter telah meninggalkan alat di dalam tubuhnya.

Menurut Sevgi Sulleri dari Turki, operasi tersebut bukannya membebaskannya dari sakit, tetapi sebaliknya, kondisinya semakin buruk. Hal itu membuatnya harus pindah ke rumah ibunya yang kemudian merawatnya dan anak-anaknya.

Dilansir dari timesofindia, ia juga sempat melakukan rontgen beberapa bulan kemudian. Namun, para dokter mengatakan rasa sakit tersebut disebabkan oleh jahitan.

Hingga ia kemudian melihat berita tentang dokter yang secara tidak sengaja meninggalkan alat-alat bedah di dalam tubuh pasien. Saat itu, Sulleri mulai mempertanyakan rasa sakit yang dialaminya setelah menjalani operasi.

"Ketika saya melewati detektor logam, meskipun saya tidak membawa benda logam, mereka akan berbunyi bip. Saya kembali ke rumah suatu hari, mengambil magnet dan meletakkannya di punggung saya. Saya menyadari megnet itu berdiri di sana," katanya.

Ilustrasi operasi di perut [Shutterstock]
Ilustrasi operasi di perut [Shutterstock]

Ia lantas memeriksakan diri ke pusat kesehatan di mana dokter menemukan logam sepanjang 9 cm di punggung bawah. "Saya bingung. Kemudian saya kembali ke rumah sakit tempat saya menjalani operasi. Saya memberi tahu dokter saya bahwa ada benda logam di punggung saya dan dia mengakui hal itu benar," lanjutnya.

Sulleri kemudian memutuskan mengajukan kasus pidana terhadap dokter dan rumah sakit. Ia juga akan menjalani operasi untuk menghilangkan benda logam tersebut.

Dokter yang diduga mengawasi operasi tersebut mengatakan, "Pasien hanya bertemu saya satu kali dan saya mengobatinya. Kemudian dia tidak melakukan kontak dengan saya. Saya tidak melakukan operasi. Seorang kolega saya melakukannya. Untuk alasan ini, akan salah untuk berkomentar tentang kasus ini," katanya.

Berita Terkait

Berita Terkini