Wanita

Cuci Celana Bekas Haid dengan Ketel Listrik Hotel, Wanita Ini Tuai Hujatan

Dalam keterangannya, wanita itu mengatakan masa haidnya tiba-tiba datang saat ia berlibur.

Vika Widiastuti | Rosiana Chozanah

Ilustrasi celana dalam - (Pixabay/isic)
Ilustrasi celana dalam - (Pixabay/isic)

Himedik.com - Seorang wanita mencoba memanfaatkan fasilitas hotel dengan cara lain. Sayangnya, caranya ini membuat banyak orang merasa jijik.

Pada Jumat (9/8/2019) kemarin, Daily Mail melaporkan seorang wanita yang tidak disebutkan identitasnya telah membuat tips cepat membersihkan pakaian yang terkena darah haid dan mengunggahnya ke Facebook.

Dalam keterangannya, wanita itu mengatakan masa haidnya tiba-tiba datang saat ia berlibur, dan dirinya tidak membawa celana dalam lebih banyak.

Karena bingung, akhirnya ia mencuci celana yang dipakainya, tetapi sudah terkena darah haid menggunakan ketel atau ceret listrik yang disediakan hotel.

"Bermalam di hotel, tiba-tiba datang bulan. Lupa menyiapkan celana dalam jadi muncul ide bagus untuk mencucinya. (gunakan) ceret hotel! Cepat, mudah dan higienis," tulis wanita tersebut dengan mengunggah foto ceret yang digunakannya untuk mencuci.

Reaksi negatif warganet (Twitter/whymummydrinks)
Reaksi negatif warganet (Twitter/whymummydrinks)

Unggahan ini langsung viral dan mendapat tanggapan negatif dari warganet. Sebagian besar mereka mengungkapkan rasa jijiknya atas apa yang dilakukan si wanita.

Melansir World od Buzz, seorang ahli pun mengomentari hal ini yang mengatakan, "itu sangat, sangat, sangat menjijikan."

Dr Heather Hendrickson, seorang dosen di Molecular Biosciences di Massey University, Auckland menjelaskan bahwa air mendidih memang membantu menghilangkan sebagian besar mikroorganisme.

Tetapi beberapa bakteri membentuk spora yang sangat tahan terhadap apapun selain suhu 120 ° Celcius dan tekanan tinggi untuk jangka waktu yang lama. Spora Clostridium botulinum (yang menyebabkan botulisme) adalah contoh utama resistensi semacam ini terhadap lingkungan.

Ini tidak menyebabkan penyakit jika dikonsumsi (dari ceret), tetapi kehadirannya di lingkungan tertentu dapat mendorong mereka untuk menghasilkan racun yang bisa mematikan.

“Namun, siapa yang tahu berapa lama air itu, dengan 'nutrisi' yang telah dimasukkan dan kemudian disterilkan, berada di dalam ketel sebelum orang lain menggunakannya?” sambung Dr. Hendrickson.

Menanggapi tips dari wanita itu, Dr Hendrickson meminta orang-orang untuk menghormati orang lain dan tidak membersihkan pakaian dalam ketel.

Berita Terkait

Berita Terkini