Himedik.com - Tak sedikit yang beranggapan, rokok elektrik lebih aman dibanding rokok konvensional sehingga menjadikannya sebagai alternatif. Namun, ternyata sebaliknya seperti yang telah diungkap dalam studi.
Dilansir dari healthsite, percobaan pada tikus mengungkapkan rokok elektrik bisa memengaruhi kesuburan pada wanita muda dan kehamilan.
Baca Juga
Kapok Merokok Setelah Paru-paru Tak Berfungsi Normal, Kisah Pria ini Viral
Bisa Perbaiki Fungsi Paru-paru, Tomat Baik untuk Mantan Perokok
Manajer Juventus Biasa Merokok 60 Batang Sehari, Benarkah Bikin Kecanduan?
Studi Sebut Dampak Polusi Udara Seperti Merokok Sebungkus Sehari
Priyanka Chopra Menderita Asma tapi Tetap Merokok, Apa Bahayanya?
"Kami menemukan bahwa menggunaan rokok elektrik atau e-rokok sebelum pembuahan secara signifikan bisa menunda implantasi embrio uang dibuahi ke rahim sehingga menunda dan mengurangi kesuburan," terang penulis studi Kathleen Caron dari University of North Carolina.
"Kami juga menemukan bahwa penggunaan rokok elektrik selama kehamilan memengaruhi kesehatan jangka panjang dan metabolisme anak. Memberikan efek seumur hidup pada generasi kedua, janin yang berkembang," lanjut Caron.
Studi yang diterbitkan dalam Journal of the Endocrine Society, para peneliti melakukan percobaan pada tikus untuk mengetahui apakah paparan rokok elektrik bisa merusak kesuburan dan kesehatan anak.
Akibat paparan uap rokok elektrik, tikus betina menunjukkan penurunan implantasi atau pelekatan embrio pada dinding rahim dan penundaan yang signifikan dalam permulaan kehamilan. Selain itu, janin yang terpapar rokok elektrik juga memengaruhi perkembangan janin.
"Temuan ini penting karena mengubah pandangan kami tentang persepsi keselamatan rokok elektrik digunakan sebagai alternatif untuk rokok tradisional sebelum dan selama kehamilan," pungkasnya.