Wanita

Nanie Darham Edarkan Narkoba Jenis Kokain, Ketahui Efek Sampingnya!

Artis Nanie Darham diamankan kepolisian terkait kasus peredaran narkoba jenis kokain, yang memiliki efek samping cukup berbahaya.

Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni

Nanie Darham yang terjerat kasus narkoba (Instagram/@kusumarini_makeup)
Nanie Darham yang terjerat kasus narkoba (Instagram/@kusumarini_makeup)

Himedik.com - Artis yang pernah membintangi film Air Terjun Pengantin, Nanie Darham ditangkap polisi terkait kasus pengedaran narkoba jenis kokain. Nanie Darham diamankan oleh Polda Metro Jaya  di apartemennya di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Minggu (9/2/2020).

Nanie Darham diamankan polisi lantaran diduga terlibat dalam kasus peredaran narkoba jenis kokain. Polisi menyebut jaringan narkoba Nanie Darham sudah bereaksi selama setahun.

"Ditemukan seberat 14,86 gram kokain (saat membekuk William dan JA di apartemen). Kemudian, tim menggeledah rumah yang bersangkutan (JA) ditemukan lagi kokain seberat 8,12 gram dan ditemukan 9 butir happy five," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus, Jakarta Selatan, Senin (10/2/2020).

Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, Nanie Darham berperan sebagai pengedar kokain sesuai pesanan para pengguna narkotika JA dan WED.

"Kalau NAD ini kita simpulkan dia pengedar. Hasil keterangan dari yang lain ini memesan dari dia. (Nani) dia itu pengedar. Kan orang pesan ke dia baru dia pesan ke luar (negeri)," kata Yusri.

ilustrasi narkoba (shutterstock)
ilustrasi narkoba (shutterstock)

Dilansir oleh Drugs.com, kokain berasal dari daun koka yang biasanya ditemukan di Amerika Selatan Peru, Bolivia dan Kolombia. Kokain merupakan obat perangsang yang kuat, psikoaktif dan stimulan.

Biasanya, orang menyalahgunakan kokain dengan mendengus, merokok, injeksi dan menggosokkan ke selaput lendir.

Sama seperti narkoba jenis lain, kokain juga memberikan efek euforia dengan meningkatkan energi, mengurangi kelelahan dan kewaspadaan mental.

Orang yang menggunakan kokain biasanya akan banyak bicara, kehilangan nafsu makan dan lebih banyak tidur.

Secara biologis, efek penggunaan kokain terjadi di daerah otak tengah yang disebut ventral tegmental (VTA). Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa kadar zat kimia otak (neurotransmitter) yang dikenal sebagai dopamin meningkat di daerah ini selama mengonsumsi kokain.

Namun, beberapa pengguna juga merasakan gelisah, mudah marah dan cemas karena mengonsumsi kokain. Banyak pengguna ingin mengonsumsi kokain untuk mendapatkan kesenangan tapi tak bisa merasakannya.

Karena itu, biasanya mereka meningkatkan dosisnya untuk mengintensifkan dan memperpanjang efek euforia. Akibatnya, pengguna bisa menjadi lebih sensitif terhadap efek anestesi dan kejang.

Bahaya langsung dari penggunaan kokain termasuk pembuluh darah menyempit, pupil membesar, peningkatkan suhu tubuh, detak jantung dan tekanan darah.

Adapula komplikasi akibat penggunaan kokain, seperti gangguan irama jantung, sakit kepala, sakit dada, kegagalan pernapasan, stroke, sakit perut dan mual, serangan jantung sampai kejang.

Berita Terkait

Berita Terkini