Wanita

Masker Sperma Diklaim Bermanfaat, Tapi Seksolog Katakan Sebaliknya

Sperma memang mengandung mineral dan protein, tetapi jumlahnya tidak akan memengaruhi kulit.

Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah

Ilustrasi wajah mulus (pixabay)
Ilustrasi wajah mulus (pixabay)

Himedik.com - Tentu Anda mendengar ungkapan sperma pasangan dapat membuat kulit menjadi lebih sehat, bahkan glowing, bukan?

Perawatan kecantikan ini menjadi tren setelah seorang ahli facial langganan selebriti Hollywood, Chelsee Lewis, menyarankan perempuan untuk menggunakan sperma sebagai masker agar awet muda.

Chelsee Lewis mengatakan sperma mengandung senyawa yang disebut spermine.

"Ini adalah antioksidan yang dapat membantu mengurangi keriput , menghaluskan kulit, mencegah jerawat atau flek, dan membuat kulit tampak sehat secara keseluruhan," ujar Chelsee.

Namun, teori ini justru disanggah oleh Ketua Asosiasi Seksologi Indonesia Denpasar sekaligus dosen Fakultas Kedokteran Univeristas Udayana, Bali, Made Oka Negara.

Ilustrasi perempuan memakai masker (Shutterstock)
Ilustrasi perempuan memakai masker (Shutterstock)

Ia mengatakan bahwa sperma memang mengandung mineral dan protein, tetapi jumlahnya tidak akan memengaruhi kulit. Menurutnya, masker sperma tidak terlalu bermanfaat.

"Kandungan mineral dan proteinnya memang ada tetapi dibutuhkan jumlah kandungan nutrisi yang lebih banyak dan juga jumlah cairan sperma yang banyak buat masker," ujarnya saat dihubungi Suara.com, Rabu (26/2/2020).

Laman Healthline juga menjelaskan bahwa hal ini belum dibutikan secara ilmiah.

Tidak hanya itu, sperma yang dioleskan pada wajah dapat mengakibatkan reaksi alergi dan, bahkan, infeksi menular seksual (IMS).

Berita Terkait

Berita Terkini