Himedik.com - Heboh selebgram Sarah Keihl membuka harga Rp 2 miliar yang siap dimulai pada 20 Mei 2020 untuk lelang keperawanan. Namun hal itu menuai kontroversi, banyak hujatan yang dialamatkan pada selebgram ini.
Sampai akhirnya selebgram 24 tahun ini menghapus video tersebut dan menuliskan permohonan maaf. Ia mengaku apa yang dilakukan untuk menyindir orang-orang yang melanggar PSBB di tengah Covid-19.
Baca Juga
Penjelasan Ilmiah di Balik Perasaan Bahagia Usai Memasak dan Membuat Kue
Bikin Terharu, 5 Hal Ini Harus Dihadapi Tenaga Medis saat Pandemi Covid-19
Kak Seto Sebut NF Gadis Pembunuh Bocah Punya Sifat Callous Unemotional
Ratusan Kasus Corona Covid-19 di Korea Selatan Berasal dari Kelas Zumba!
Psikis NF Gadis Pembunuh Bocah Membaik karena Terapi Seni, Apa Itu?
Usai Pulih dari Virus Corona Covid-19, Pasien Bisa Alami Gangguan Mental
Keperawanan perempuan memang sering dianggap tabu dan mahal di masyarakat, padahal sama dengan keperjakaan keperawanan adalah hal yang ilmiah.
Melansir dari Times of India, berikut adalah beberapa fakta keperawanan yang sering disalahartikan.
1. Soal selaput dara
Gagasan populer yang berkembang dalam masyarakat, yakni keutuhan selaput dara sebagai bukti keperawanan. Selaput dara sering dianggap sebagai selaput tipis yang melewati vagina dan akan rusak setelah terjadi penetrasi.
Padahal, selaput dara juga muncul dalam berbagai bentuk dan tipe, bahkan beberapa perempuan lahir tanpa selaput dara.
Saat berhubungan seks, selaput dara dapat robek dan menyebabkan perdarahan ringan. Ini lebih mungkin terjadi jika selaput dara kurang elastis.
Melansir dari Medical News Today, selaput dara mungkin tidak sobek saat berhubungan seks. Selaput dara fleksibel dan biasanya tidak menutupi seluruh lubang vagina. Jika itu terjadi, darah menstruasi dan keputihan tidak akan keluar.
Dalam banyak kasus, selaput dara seseorang bisa robek sebelum berhubungan seks. Beberapa aktivitas berat, seperti olahraga, dapat menyebabkan sobek pada selaput dara.
Oleh karena itu, sobeknya selaput dara bukan jadi satu-satunya bukti seorang perempuan melakukan seks sebelumnya.