Wanita

Dianggap Sehat, Konsumsi Susu Sapi Bisa Meningkatkan Risiko Kanker Payudara

Konsumsi susu sapi ternyata bisa menaikkan risiko kanker payudara, ini alasannya.

Yasinta Rahmawati | Fita Nofiana

Ilustrasi susu sapi. (Shutterstock)
Ilustrasi susu sapi. (Shutterstock)

Himedik.com - Sebuah penelitian menunjukkan, bahwa susu sapi justru bisa meningkatkan risiko kanker payudara. Studi International Journal of Epidemiology yang menyatakan bahwa, konsumsi susu dapat meningkatkan kanker payudara hingga 80 persen tergantung jumlahnya. 

Dilansir dari Science Daily, penulis pertama makalah itu, Gary E. Fraser, MBChB, PhD, mengatakan studi observasional ini memberikan bukti yang cukup kuat bahwa susu atau beberapa faktor lain yang berkaitan erat dengan minum susu adalah penyebab kanker payudara pada wanita.

"Mengonsumsi 1/4 hingga 1/3 cangkir susu sapi per hari dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker payudara sebesar 30 persen," kata Fraser. 

"Dengan minum hingga satu cangkir per hari, risiko yang terkait naik hingga 50 persen dan bagi mereka yang minum dua hingga tiga cangkir per hari, risikonya meningkat lebih lanjut menjadi 70 persen hingga 80 persen," imbuhnya.

Peneliti melacak asupan makanan hampir 53.000 perempuan di Amerika Utara. Semua perempuan dalam penelitian awalnya bebas dari kanker, mereka diikuti selama hampir delapan tahun. 

Ilustrasi susu evaporasi. (pixabay/couleur)
Ilustrasi susu sapi. (pixabay/couleur)

Pada akhir periode penelitian, ada 1.057 kasus kanker payudara baru selama masa tindak lanjut. Tidak ada hubungan yang jelas yang ditemukan antara produk kedelai dan kanker payudara.

Tetapi, bila dibandingkan dengan konsumsi susu hewani, maka lebih tinggi dikaitkan dengan risiko kanker payudara yang lebih besar, terlepas dari asupan kedelai. 

Fraser mencatat bahwa hasilnya memiliki variasi minimal ketika membandingkan asupan lemak penuh dengan susu rendah lemak atau tanpa lemak. 

"Susu dikaitkan dengan peningkatan risiko dan data tersebut memperkirakan pengurangan risiko bagi orang mengganti susu sapi ke susu kedelai," tambah Fraser. 

Ilustrasi susu sapi. (Sumber: Shutterstock)
Ilustrasi susu sapi. (Sumber: Shutterstock)

Fraser mengatakan kemungkinan alasan yang menggambarkan hubungan antara kanker payudara dan susu ini mungkin karena kandungan hormon seks dari susu, karena sapi-sapi itu tentu saja menyusui dan seringkali sekitar 75 persen dari kawanan sapi perah sedang hamil. 

Kanker payudara pada wanita adalah kanker hormon-responsif.

Lebih jauh, asupan susu dan protein hewani lainnya dalam beberapa laporan juga dikaitkan dengan kadar hormon dalam darah lebih tinggi yang diperkirakan dapat memicu kanker tertentu.

"Susu sapi memang memiliki beberapa kualitas gizi yang positif," kata Fraser. "Tetapi ini perlu diseimbangkan dengan kemungkinan lain, yakni adanya efek yang kurang bermanfaat. Pekerjaan ini menunjukkan kebutuhan mendesak untuk penelitian lebih lanjut," imbuhnya.

Berita Terkait

Berita Terkini