Wanita

Ibu Positif Covid-19 Tidak Menulari Bayinya Jika Melakukan Tindakan Ini

Sang ibu perlu mengambil tindakan pencegahan demi melindungi bayi dari Covid-19.

Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah

Ibu menyusui (busui). (Shutterstock)
Ibu menyusui (busui). (Shutterstock)

Himedik.com - Ibu yang terinfeksi Covid-19 tidak akan menulari bayi yang baru lahir asalkan mereka melakukan tindakan pencegahan, kata sebuah laporan studi pada Kamis (23/7/2020). Dilansir dari Live Science, hasil ini diketahui setelah peneliti menganalisis 120 bayi yang lahir dari ibu terinfeksi Covid-19.

Mereka sama sekali tidak ada yang tertular virus, baik selama persalinan atau dalam dua minggu setelah kelahiran. Padahal, bayi-bayi tersebut telah melakukan kontak langsung, menyusu, dan berbagi kamar dengan sang ibu.

Tetapi sang ibu juga mengambil tindakan pencegahan, seperti memakai masker bedah, membersihkan tangan dan payudara sebelum melakukan kontak langsung dengan buah hatinya.

"Kami berharap penelitian kami akan memberikan sedikit jaminan kepada ibu baru bahwa risiko mereka menularkan Covid-19 kepada bayi sangat rendah," kata penulis studi Dr. Christine Salvatore, spesialis penyakit menular anak di Weill Cornell Medicine-New York Presbyterian Komansky Children's Hospital di New York City.

Ilustrasi ibu menyusui. (pexels)
Ilustrasi ibu menyusui. (pexels)

Mengingat Covid-19 adalah penyakit baru, data tentang risiko penularan dari ibu ke bayi lahir masih terbatas. Ada beberapa laporan kasus bayi baru lahir yang dites positif Covid-19 dalam waktu 48 jam setelah kelahiran dan tampaknya telah tertular penyakit dari dalam rahim.

Namun, laporan seperti itu dikatakan jarang terjadi. American Academy of Pediatrics (AAP) baru-baru ini memperbarui pedoman mereka untuk mengatakan bahwa ibu dengan Covid-19 dapat berbagi kamar dan menyusui dengan tindakan pencegahan tertentu.

"Temuan kami menunjukkan bahwa bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi Covid-19 masih dapat mendapat manfaat dari ini secara aman, jika sesuai langkah-langkah pengendalian infeksi dipatuhi," kata penulis studi yang lain, Dr. Patricia DeLaMora.

Namun, para penulis mencatat bahwa studi mereka relatif kecil. Oleh karenanya, studi yang lebih besar diperlukan untuk mengonfirmasi hasilnya.

Berita Terkait

Berita Terkini