Wanita

Derita Penyakit Crohn Parah, Lubang Anus Wanita Harus Ditutup

Sebagian besar organ pencernaan wanita ini juga sudah diangkat.

Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah

Ilustrasi usus besar. (Shutterstock)
Ilustrasi usus besar. (Shutterstock)

Himedik.com - Organ tubuh, terutama bagian dalam, tentu sangat penting untuk kesejahteraan hidup manusia. Tapi, bagaimana jika kita harus kehilangan sebagiannya karena suatu penyakit Crohn? Inilah yang dialami Ashley Strickland asal Wilmington, North Carolina.

Wanita 34 tahun ini menderita penyakit Crohn parah sehingga ia harus menjalani berbagai operasi untuk mengangkat beberapa organ pencernaan utamanya.

Penyakit yang didiagnosis pada 2015 silam ini awalnya membuat Strickland harus bolak balik ke toilet sebanyak 20 kali dalam sehari akibat diare hebat.

Setelah diketahui penyakitnya, ia menjalani operasi ileostomi untuk mengeluarkan usus kecilnya ke lubang di perut, yang disebut stoma, yang akan dipasang kantong khusus sebagai wadah kotoran.

Kemudian ia menjalani operasi J-Pouch untuk mengangkat usus besar dan rektumnya, membuat saluran usus kecil dihubungkan ke anus. Hal ini membuat Stickland tidak perlu menggunakan kantong ileostomi lagi.

Ashley Strickland menggunakan kantong ileostomi (Facebook/Ashley Strickland)
Ashley Strickland menggunakan kantong ileostomi (Facebook/Ashley Strickland)

Sayangnya, perubahan ini tidak cocok untuknya. Akhirnya, pada Mei tahun ini ia memutuskan untuk kembali menggunakan kantong stoma.

Strickland juga menjalani operasi yang mengangkat anus sepenuhnya dan menutup lubang anusnya.

"Sebagian besar usus besar, rektum, dan anus saya telah diangkat, jadi dokter pikir yang terbaik adalah menutup lubang anus saya dengan operasi," kata Strickland, dilansir Metro.

Ashley Strickland menggunakan kantong ileostomi (Facebook/Ashley Strickland)
Ashley Strickland menggunakan kantong ileostomi (Facebook/Ashley Strickland)

Meski awalnya ia merasa berat karena terlihat berbeda dengan kebanyakan orang, perlahan Strickland mulai menerima kondisinya dan ingin menjadi pengaruh positif bagi orang lain.

"Saya ingin menunjukkan bahwa kantong ileostomi seharunya tidak menjadi tabu. Ini bukan hal tabu, ini penyelamat, dan kamu tidak boleh malu karenanya," tandasnya.

Berita Terkait

Berita Terkini